Tanpa Basa-Basi, Kepala Intelijen Militer Prancis Didepak Gara-gara Rusia...
Kepala intelijen militer Prancis dipecat karena kurangnya keahlian dan kegagalannya memberi peringatan sebelum Rusia melancarkan perang di Ukraina, lapor media lokal pada Kamis (31/3/2022).
Jenderal Eric Vidaud, direktur intelijen militer, diberitahu oleh kepala staf angkatan bersenjata pada Selasa tentang pemberhentiannya pada musim panas, menurut harian L'Opinion.
Baca Juga: Rusia Punya Saingan Baru, Prancis Disebut-sebut Uji Coba Rudal yang Mampu Bawa Nuklir
Namun, Vidaud malah mengumumkan keputusannya untuk berhenti segera melalui email yang dikirim ke timnya pada Rabu, menurut FranceInfo.
Vidaud diangkat ke posisi itu tujuh bulan lalu, di mana dia bertugas memberikan informasi intelijen tentang kepentingan nasional Prancis dan keamanan di zona konflik, perkembangan terorisme, kelompok teror, satelit, kapal selam, dan spionase di antara bidang-bidang utama intelijen militer.
Dia dilaporkan dikritik dalam militer karena gagal mengantisipasi perkembangan besar, memberikan pengarahan yang tidak memadai, dan kurang keahlian.
Kepala Staf Pertahanan Thierry Burkhard secara terbuka menegur dinas intelijen karena gagal memprediksi perang Rusia.
“Amerika mengatakan Rusia akan menyerang, mereka benar. Layanan kami lebih berpikir bahwa penaklukan Ukraina akan memiliki biaya yang mengerikan dan Rusia memiliki pilihan lain,” kata Burkhard kepada harian Le Monde dalam wawancara pada 6 Maret.
Prancis baru mulai mengerahkan peralatan militer dan pasukan tambahan untuk mendukung operasi NATO di negara-negara Baltik setelah Rusia melancarkan serangannya ke Ukraina pada 24 Februari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto