Masyarakat Papua Barat melaksanakan Deklarasi mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Puan Maharani Capres dan Cawapres 2024. Deklarasi dukungan tersebut digelar di Hotel Aston Manokrawi, Papua Barat, Jumat (1/4/2022).
Dukungan pasangan Ganjar-Puan datang untuk kesekian kalinya dari elemen masyarakat yang sebelumnya sudah hampir merata di seluruh Indonesia.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua Dewan Pembina LGP, H Mochtar Mohamad, jajaran Pengurus DPP LGP, Ketua DPD LGP Papua Barat, Dominggus Mandacan didampingi Sekretaris DPD Papua Barat, dr Rosaline Irene Rumaseuw dan Pengurus DPD serta DPC / Kota se-Papua Barat.
Baca Juga: Pak Jokowi, Dampak Besar dari Wacana 3 Periode dan Kenaikan Harga Bikin Waswas
Ketua DPD LGP Papua Barat, Dominggus Mandacan mengungkapkan, di tanah Papua ini banyak jasa Bung Karno dan juga Mas Pacul, suami Ibu Mega sebagai pilot Tempur yang gugur di sini.
"Maka, kami kepala suku besar Arfak memberikan Penghormatan setinggi-tingginya dan saatnya Papua Merah total mendukung Mas Ganjar dan Mbak Puan menang di tanah Papua," ujar Dominggus Mandacan di depan kader Laskar Ganjar-Puan.
Di samping itu, sambung dia, sebagai Kepala Suku Besar Arfak, minta warga Papua Barat menolak Pemilu ditunda dan mendukung 'Mas Ganjar' dan 'Mbak Puan' menjadi Capres/Cawapres 2024.
"Ini dikarenakan Tanah Papua ingin mempersembahkan pemimpin baru Indonesia di 2024 prototipe Bung Karno," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pembina LGP, Mochtar Mohamad, mengatakan dalam menanggapi isu tiga periode, dirinya merasa heran para pembantu presiden (Menteri) pada gila jabatan, bukan mengurusi pengangguran untuk membuka lapangan pekerjaan, masalah sembako mahal, tapi malah mengumpulkan Kades untuk dukung tiga periode.
Bahkan menurut survey SMRC, dalam tiga bulan terakhir ada lonjakan sentimen negatif atas kinerja Pemerintah dalam mengatasi harga-harga kebutuhan pokok dari 27 persen pada Desember 2021 menjadi 41 persen pada Maret 2022.
Penilaian atas kinerja Pemerintah dalam mengatasi harga kebutuhan pokok pada Maret 2022 ini, bahkan terburuk dalam tiga tahun terakhir.
"Ini bisa jadi mengarah ke skandal politik dan mengancam kredibilitas pemerintah. Bahkan aroma 98 bisa saja terulang oleh ulah Kabinet yang banyak melakukan manuver politik di luar konstitusi UUD 1945," kata Mochtar.
Pengaruh isu penundaan Pemilu dan perpanjangan jabatan tiga periode yang didengungkan oleh pihak-pihak di luar PDIP, kata dia, dapat menurunkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah Jokowi dari 71,7 persen turun menjadi 64,6 persen survei SMRC 13-20 Maret 2024.
Sedangkan, Sekretaris DPD Laskar Ganjar-Puan Provinsi Papua Barat, Rosaline Irene Rumaseuw, berharap agar pemimpin baru yang terpilih dalam Pemilu Presiden 2024 dapat turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.
"Semoga tanah Papua yang sungainya mengalir emas benar-benar dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Papua dengan lahirnya pemimpin baru kedepan, ujar Rosaline Irene.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami