Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Sektor Konstruksi Tengah Kontraksi, Pendapatan PTDU Melejit Hingga 401,42%

Meski Sektor Konstruksi Tengah Kontraksi, Pendapatan PTDU Melejit Hingga 401,42% Kredit Foto: Djasa Ubersakti
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU) membukukan pendapatan usaha sebesar Rp244,24 miliar di tahun 2021, mengalami peningkatan sebesar 401,42 persen dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp48,71 miliar. Keberhasilan Perseroan yang pada tahun 2021 telah berusia 50 tahun itu disebabkan oleh peningkatan progress pekerjaan yang cukup signifikan dan kontribusi dari entitas anak usaha sehingga menyumbang pendapatan yang cukup besar.

Direktur Keuangan PT Djasa Ubersakti Tbk, Toto Yulianto mengatakan bahwa sepanjang tahun 2021 Perseroan mampu melewati tantangan kondisi perekonomian nasional di masa pandemi Covid-19 dengan baik meskipun sektor konstruksi dalam kondisi kontraksi. Perseroan berhasil membukukan laba sebesar Rp3,01 miliar meningkat 1.49 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

“Pembukuan yang positif ini tidak terlepas dari meningkatnya progress pekerjaan yang cukup signifikan dan kontribusi dari entitas anak usaha. Meskipun pada kuartal-kuartal sebelumnya Perseroan membukukan kinerja keuangan negatif namun pada akhir tahun Perseroan berhasil membukukan kinerja keuangan positif”, kata Toto, dalam keterangan resmi,  Jumat (1/4/2022).

Baca Juga: Pandemi Buat Kinerja Impack Pratama Pecahkan Rekor, Untung Capai Meroket 67,9%

Aset lancar Perseroan pada tahun 2021 meningkat sebesar 73,87 persen menjadi Rp275,95 miliar dari tahun 2020 sebesar Rp158,71 miliar. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya kas dan setara kas, tagihan bruto dari pemberi kerja, serta uang muka ke pemasok. Aset tidak lancar mengalami penurunan sebesar 2,95 persen dari Rp72,60 miliar menjadi Rp70,46 miliar di 2021 akibat penurunan properti investasi yang dikonversi/barter dengan pembayaran utang ke pemasok. Total aset naik 49,76 persen dari sebelumnya Rp231,31 miliar di tahun 2020 menjadi Rp346,41 miliar di tahun 2021.

Pada tahun 2021 liabilitas jangka pendek mengalami peningkatan sebesar 63,87 persen dari Rp138,92 miliar di tahun 2020 menjadi Rp227,65 miliar. Liabilitas Jangka Panjang meningkat sebesar 823,50 persen dari Rp2,50 miliar menjadi Rp23,12 miliar di tahun 2021. Secara total, liabilitas Perseroan meningkat 77,31 persen dari Rp141,43 miliar di tahun 2020 menjadi Rp250,77 miliar di tahun 2021. 

Baca Juga: Setengah Keuntungan Garuda Food Buat Pemegang Saham, Kekayaan Konglomerat Sudhamek Makin Menggunung

“Peningkatan liabilitas ini lebih disebabkan akibat kenaikan utang bank yang dipergunakan Perseroan untuk medukung pendanaan proyek-proyek yang sedang dikerjakan,” jelas Toto.Toto mengungkapkan bila pihaknya  optimis kinerja tahun 2022 akan lebih baik lagi seiring dengan mulai menurunnya pandemi covid-19 serta mulai pulihnya kondisi perekonomian nasional. Pada tahun 2022 perseroan menargetkan akan mengikuti tender pekerjaan dengan nilai tender kurang lebih Rp5,5 triliun. 

Lelang pekerjaan meliputi tender proyek-proyek swasta (pusat perbelanjaan, perkantoran, hunian) dan proyek Pemerintah yang pendanaannya bersumber dari APBN/pinjaman (pasar, rumah sakit, universitas, sekolah, terminal, gedung pemerintah, serta jalan). 

Dari tender yang akan diikuti tersebut sepanjang tahun 2022 Perseroan menargetkan peningkatan angka Penjualan dan Pendapatan Usaha yang turut mendapatkan kontribusi pendapatan dari kontrak yang masih berjalan sebesar Rp136 miliar dan sisanya dari pendapatan baru dan penjualan properti.

“Salah satu kontribusi penopang kinerja perseroan nantinya berasal dari kontribusi entitas anak usaha yang bergerak dibidang properti. Saat ini Entitas Anak Usaha tengah mengembangkan 2 proyek perumahan yang berlokasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat,” tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: