Dukung Investasi Berbasis Inovasi, Indonesia Jadi Bidikan Utama Investor Global
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyambut baik berbagai rencana investor global untuk berinvestasi di Indonesia. Salah satunya pabrikan kendaraan listrik asal Amerika Serikat (AS) Tesla Inc. untuk proyek power bank raksasa atau energy storage system (ESS). Seperti diketahui, perusahaan otomotif dunia itu kembali menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di Indonesia setelah dua tahun lalu sempat membatalkan rencananya tersebut.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, mengatakan, saat ini Indonesia memang tengah menjadi salah satu negara tujuan investasi. Dalam dua tahun terakhir saja, atau saat pandemi melanda, arus investasi ke Indonesia tetap tumbuh.
Di tahun 2020 misalnya, realisasi investasi tercatat senilai Rp 826,3 triliun, tumbuh 2,06% (yoy). Sementara di 2021 tumbuh 9,0% (yoy) menjadi Rp 901,02 triliun. Bahkan, dari data tersebut, investasi asing tahun tumbuh paling besar, yaitu 10% (yoy) atau Rp 454 triliun. Sementara di tahun ini, pemerintah menargetkan dapat merealisasikan investasi sebesar Rp1.200 triliun.
Baca Juga: Siap-siap Capai Akselerasi Ekonomi di Era Endemi, Kadin Fokus Dorong UMKM Masuk Pasar Global
“Peluang mencapai angka tersebut tidak mustahil, apalagi ada dua momen potensial bagi Indonesia, dimana negara ini menjadi Presidensi G20 dan Business 20 (B20). Indonesia merupakan satu-satunya negara Asia Tenggara yang bisa menjadi tuan rumah G20-B20. Ini tentunya tidak akan disia-siakan untuk menarik investasi di segala bidang,” kata Arsjad, Rabu (30/3/2022).
Untuk B20, Kadin ditunjuk sebagai penyelenggara yang akan memimpin forum tersebut. Prioritas yang diusung dalam B20 juga sejalan dengan tema prioritas G20, yaitu kemajuan inovatif, inklusif, dan pertumbuhan kolaboratif. Khusus untuk forum B20, Arsjad mengatakan akan membuat Indonesia berkesempatan mendapatkan kepercayaan dari komunitas global dan menumbuhkan pusat investasi di kawasan Asia Tenggara.
B20 adalah ajang dan forum dialog yang sangat strategis karena mempertemukan perusahaan papan atas yang punya kredibilitas tinggi dari negara-negara G20 untuk bisa berinvestasi di Indonesia. Investasi yang didorong terutama ialah yang berbasis inovasi dan kolaboratif untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Baca Juga: BKPM Gandeng Kadin Sukseskan Penyelenggaraan G-20
Tahun lalu, sejumlah perusahaan sudah mengumumkan investasi berbasis di Indonesia. Contohnya antara lain investasi dari konsorsium Hyundai Motor Company-LG Energy Solution senilai USD 1,1 miliar untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik. Investasi ini bahkan telah dimulai dengan pembangunan pabrik sel baterai kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat. Pada segmen ini, pemerintah juga telah mengantongi komitmen investasi dari Hon Hai Precision Industry alias Foxconn.
Begitu pun di sektor batubara, pada November 2021 Menteri Investasi Bahlil Lahadalia berhasil mengunci komitmen investasi senilai USD 15 miliar dari Air Products and Chemical Inc dari Uni Emirat Arab. Kesepakatan investasi megaproyek ini berupa pendirian fasilitas gasifikasi untuk konservasi batubara bernilai rendah menjadi produk kimia bernilai tambah tinggi seperti methanol, dimethyl ether, dan bahan kimia lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: