Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Elektabilitas Prabowo Dipuncak, Tapi Kok Tak Pernah Lakukan Ini?

Elektabilitas Prabowo Dipuncak, Tapi Kok Tak Pernah Lakukan Ini? Kredit Foto: Instagram/Prabowo Subianto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis riset terbarunya terkait elektabilitas sejumlah tokoh yang digadang-gadang maju ke Pilpres 2024. Salah satu temuan IPI yaitu nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih ada di jajaran teratas survei, meski tak pernah sibuk pasang baliho.

Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi menyampaikan ada beberapa alasan Prabowo berada di posisi teratas. Meskipun Menteri Pertahanan tersebut juga tak pernah pasang baliho maupun pencitraan di media televisi.

Baca Juga: Duet Maut Ganjar-Erick Vs Prabowo-Puan, Ternyata Juaranya Adalah...

“Ini bisa dibaca menggunakan gelas setengah penuh dan gelas setengah kosong. Gelas setengah penuhnya adalah Pak Prabowo tidak pernah pasang baliho, Pak Prabowo tidak pencitraan di televisi tetapi masih dapat 27 persen dalam simulasi 7 nama,” kata Burhanuddin dalam paparannya secara daring yang dikutip pada Senin, 4 April 2022. 

Burhan menyampaikan meski berada di jajaran tertas, Prabowo disarankan harus aktif perlahan tampil di depan publik. Sebab, jika jauh dari radar publik maka akan berisiko untuk eks Danjen Kopassus tersebut. 

“Sebab kalau terlalu jauh dari radar publik itu terlalu berisiko buat Pak Prabowo. Kecuali Pak prabowo tidak punya minat untuk maju lagi," jelas Burhan.

Dia mengatakan demikian karena dari pernyataan elite Gerindra, Prabowo masih diproyeksikan sebagai capres 2024. Ia menekankan bila Prabowo hanya di belakang layar maka potensi disalip oleh dua pesaing terdekatnya di survei yaitu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

“Kalau tidak, ada dua nama setidaknya, Ganjar dan Anies yang berpotensi menyalip kalau misalnya Pak Prabowo terlalu di belakang layar. Karena bagaimana pun urusan publik membutuhkan sosialisasi ke masyarakat," ujarnya. 

Pun, ia menganalisa juga dari dinamika suara Prabowo dibandingkan pada Pilpres 2019 lalu. Menurutnya, dengan pencapaian saat ini, ada penurunan terhadap Prabowo. Penurunan itu kemungkinan suara Prabowo pindah ke tokoh lainnya.

"Jadi, kalau kita baca dalam gelas setengah kosongnya adalah Pak Prabowo itu perolehan di 2019 itu 44,5 persen lho. Berarti kan turun hampir separuhnya. Jadi, ada banyak suara Pak Prabowo yang pindah ke yang (capres) lain," tuturnya.

Hasil survei IPI dengan simulasi 33 nama capres, elektabilitas Prabowo tertinggi di angka 21,9 persen. Lalu, di bawahnya ada Ganjar Pranowo dengan 19,8 persen, dan Anies Baswedan di posisi ketiga sebanyak 16,4 persen.  

Elektabilitas Prabowo juga masih tertinggi di simulasi 19 nama, 7 nama dan 3 nama. Untuk simulasi 19 nama, Prabowo, Ganjar, dan Anies menempati posisi tiga teratas. 

Prabowo ada di urutan teratas dengan elektabilitas 22,4 persen, disusul Ganjar 21,6 persen, dan Anies 17,1 persen. Kemudian, dalam simulasi 7 nama tertutup, Prabowo meraih 27,4 persen. 

Baca Juga: Sebut Fenomena Islamophobia Semakin Banyak, Siapa Sangka Ustaz Felix Siauw Bilang Begini

Pencapaian itu terpaut sedikit dari Ganjar Pranowo. Adapun dalam simulasi 3 nama, Prabowo memperoleh 32,7 persen, Ganjar 30,8 persen dan Anies 24,9 persen. 

Survei IPI digelar sepanjang 11-21 Februari 2022 dengan melibatkan 1.200 responden. Metode survei yang digunakan multistage random sampling. Sementara, margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: