Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sinergitas Antar Lembaga, Menteri Teten: E-Commerce Harus Dibanjiri Produk UMKM!

Sinergitas Antar Lembaga, Menteri Teten: E-Commerce Harus Dibanjiri Produk UMKM! Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha

Ia mengatakan, transformasi digital bukan semata menghadirkan KUMKM dalam platform digital. Transformasi digital KUMKM adalah sebuah ikhtiar holistik, tidak hanya di aspek pemasaran saja, melainkan juga membangun ekosistem yang meliputi proses bisnis dari hulu ke hilir.

"Pembangunan ekosistem digital bagi KUMKM meliputi proses bisnis hulu ke hilir menjadi variable memastikan potensi ekonomi digital sebesar Rp4.531 triliun di tahun 2030, dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh para pelaku KUMKM dan masyarakat Indonesia,” imbuhnya.

Baca Juga: Fokus Salurkan Pembiayaan ke UMKM, Radana Finance Berhasil Catatkan Kinerja Positif

Menteri Teten juga menekankan, e-commerce bisa menjadi pintu gerbang transformasi digital yang utuh. Karena kebanyakan e-commerce sudah menjadi super-apps yang sudah memiliki beragam layanan digital dalam satu platform. “Ini membuka peluang e-commerce juga turut hadir sebagai aggregator, sekaligus lokomotif transformasi digital UMKM Indonesia,” ungkapnya.

Kunci dari keberhasilan transformasi digital KUMKM tegas Menteri Teten, adalah kolaborasi lintas stakeholder. Mulai dari pembinaan SDM, pembiayaan, perbaikan proses bisnis, produksi, hingga pemasaran dan distribusi. 

Di kesempatan yang sama, Menkominfo Johnny G Plate mengatakan, pihaknya mengajak kementerian lembaga dan e-commerce secara khusus bagaimana dukungan platform digital atas produk dalam negeri. Mengawal agar produk dalam negeri, sesuai arahan Presiden Jokowi untuk mengambil langkah afirmatif belanja negara Rp 400 triliun produk UMKM, dari potensi Rp1.000 triliun.

“Juga memberikan dorongan kepada masyarakat, tak hanya pemerintah untuk belanja produk dalam negeri. Kami juga mengawasi jika masih ada platform digital yang tidak melaksanakan fungsi sebagaimana aturannya, tentu akan ada tindakan tegas baik di bawah payung hukum Kemendag maupun Kominfo,” ucap Johnny.

Sementara Wakil Mendag Jerry Sambuaga mengatakan kewajiban produk lokal hadir di e-commerce memang harus ada kebijakan afirmatif. Bersama memantau e-commerce memberikan ruang dan kesempatan bagi produk Indonesia. “Jika menyalahi tentu harus ada evaluasi.Karena Presiden Jokowi memberi arahan support UMKM. Kami siap memfasilitasi hal itu,” ujar Jerry.

Baca Juga: Sandiaga: OK OCE Shop Hadir Beri Solusi Pemulihan Ekonomi UMKM

Ketua idEA Bima Laga menambahkan, produk UMKM yang ada dalam Bangga Buatan Indonesia (BBI) dalam platform di bawah naungan ideA terdapat 9,9 juta UMKM baru yang masuk dalam platform digital, dalam kurun waktu Mei 2020-Februari 2022. “Sejalan dengan arahan Pak Teten dan Presiden Jokowi, kita punya target 30 juta UMKM baru di 2023. Saat ini kurang lebih sudah ada 19 juta UMKM, dan masih ada sisa 11 juta UMKM yang harus go digital. Optimis bisa tercapai,” yakin dia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: