Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ngabalin Peringatkan Mahasiswa Tak Ancam Jokowi, PKS: Yang Anarki yang Berkuasa!

Ngabalin Peringatkan Mahasiswa Tak Ancam Jokowi, PKS: Yang Anarki yang Berkuasa! Mardani Ali Sera | Kredit Foto: Twitter/Mardani Ali Sera
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, turut berkomentar menanggapi Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin yang meminta kepada mahasiswa untuk tidak main melemparkan ancaman apalagi kepada kepala negara.

Sebelumnya memang Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar karena Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak memberikan sikap terhadap tuntutannya.

Baca Juga: Waduh! Marahnya Jokowi ke Menterinya Keras, Soal Pertamax dan Minyak Goreng Tak Jelas!

Mardani mengatakan, mahasiswa mempunyai hak sebagai penjaga nurani negeri. Jika berkaca reformasi kala 1998 juga digerakkan oleh para mahasiswa.

"Haknya mahasiswa menjadi penjaga nurani negeri. Reformasi 1998 digerakkan oleh para mahasiswa. Jadi wajar jika pembatasan dua periode terancam mahasiswa bergerak," kata Mardani saat dihubungi, Rabu (6/4/2022).

Mardani menilai, kekinian mahasiswa tak perlu takut meski pihak Istana merespons ancaman atau ultimatum diberikan dengan hal yang kontraproduktif. Pasalnya mahasiswa kerap kali mendapatkan perlakuan refresif ketika melakukan aksi.

"Tentang ancam mengancam, mahasiswa seringnya jadi korban penangkapan dan pemukulan. Nggak usah takut," tuturnya.

Lebih lanjut, Mardani mengatakan yang kerap melakukan aksi anarkis adalah para penguasa. Sehingga menurutnya mahasiswa tak perlu gentar menyuarakan aspirasinya.

Baca Juga: Tak Terima Soal Vonis Munarman, Habib Rizieq Murka: Fitnah Keji!

"Yang anarki biasanya yang berkuasa. Bukan mereka yang menjaga nurani bangsa," tandasnya.

Diketahui, AMI telah menggelar aksi unjuk rasa di Kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (1/4/2022) lalu. Adapun tuntutan aksi massa adalah menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Perwakilan AMI, Bayu Satria Utomo mengatakan, penolakan penundaan Pemilu yang berujung pada perpanjangan masa jabatan Presiden perlu disikapi. Tentunya, oleh Joko Widodo (Jokowi) selaku orang nomor satu di Indonesia.

Baca Juga: Mahasiswa Belum Puas, Pak Jokowi Pernyataan Anda Kurang Tegas!

Hingga kekinian, mahasiswa masih menunggu Jokowi untuk membuat pernyataan terbuka menolak wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden. Jika tidak, kata Bayu, mahasiswa mengancam akan turun ke jalan dalam jumlah yang lebih besar.

Merespons hal itu Ali Mochtar Ngabalin meminta kepada mahasiswa untuk tidak main melemparkan ancaman apalagi kepada kepala negara.

Ngabalin mengatakan bahwa mahasiswa seharusnya bisa menyampaikan pendapat dengan baik. Menurutnya memberikan ancaman seperti itu bukan lah watak dari mahasiswa.

"Tidak bagus, tidak baik dalam karakter dan prinsip dasar mahasiswa kalau mengancam. (Jokowi) kepala negara lho ini. Jadi ya negeri ini kan pewaris takhta pertama mahasiswa. Mereka akan jadi pemimpin-pemimpin besar republik ini. Mulai sekarang mereka harus menyampaikan pendapat dengan baik, enggak usah main ancam," kata Ngabalin saat dihubungi, Selasa (5/4/2022).

Baca Juga: Siap-siap! Sebut Kenaikan Pertalite Tengah Dikaji, Moeldoko: Pemerintah Sudah Siapkan Bantalannya

Di sisi lain, Ngabalin juga mempertanyakan logika dari mahasiswa yang melayangkan ancaman bakal menggelar aksi lebih besar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: