Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Tidak Menyisakan Apa-apa Kecuali Utang Menumpuk, Faisal Basri: Pak Jokowi Cukup Sampai 2024

Jokowi Tidak Menyisakan Apa-apa Kecuali Utang Menumpuk, Faisal Basri: Pak Jokowi Cukup Sampai 2024 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekonom senior Faisal Basri mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) perihal potensi terjadinya peningkatan inflasi akibat bahan pokok yang melonjak. Pasalnya, hal ini akan membuat angka kemiskinan meningkat.

Apabila itu terjadi, maka diproyeksikan jumlah orang miskin akan kembali ke angka dua digit. Padahal per September 2021, pemerintah telah berhasil menurunkannya hingga di angka 9,71 persen.

“Jadi ada legacy (warisan) yang akan hilang lagi kalau inflasinya tinggi, jumlah orang miskin double digit lagi. Padahal Pak Jokowi ingin menghilangkan kemiskinan ekstrem tersebut,” kata dia secara daring, Kamis (7/4).

Baca Juga: Ketua BEM UI Kritik Tajam Omongan Jokowi terkait 3 Periode: Saya Curiga Ini Cuma Ganti Aktor Doang

Kemungkinan tersebut bisa saja terjadi, sebab berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), 64 persen pengeluaran masyarakat miskin habis untuk membeli makanan. “Kalau orang kaya cuma 39,22 persen (untuk belanja bahan makanan),” tutur dia.

Maka dari itu, ia menilai wacana perpanjangan jabatan 3 periode akan menjadi warisan buruk bagi kepemimpinan Presiden Jokowi. Apabila diperpanjang, maka hasil bagus yang pernah dicapai, seperti tingkat inflasi rendah dan penurunan tingkat kemiskinan akan sia-sia.

Untuk tingkat inflasi Indonesia per 2019 sebesar 2,72 persen. Lalu pada 2020 sebesar 1,68 persen dan pada 2021 sebesar 1,87 persen.

Angka inflasi tersebut selalu berada di bawah target pemerintah, yakni 3 persen. “Mudah-mudahan Pak Jokowi tidak tiga periode atau ditambah masa jabatannya, karena semakin ditambah masa jabatannya yang bagus-bagus (hasil kerja) bisa jadi jelek,” ungkap dia.

“Akhirnya Pak Jokowi tidak menyisakan apa-apa kecuali cuma kerusakan lingkungan dan utang yang menumpuk. Oleh karena itu, saya (rasa) Pak Jokowi cukup sampai 2024, Pak,” tutup Faisal. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: