Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kerja Keras Erick Thohir Berbuah Manis, Kinerja BUMN Diapresiasi Bank Dunia

Kerja Keras Erick Thohir Berbuah Manis, Kinerja BUMN Diapresiasi Bank Dunia Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto

Kata dia, jika peran tidak proposional, maka akan membuat perusahaan BUMN menjadi tidak sehat. Bagaimanapun perusahaan BUMN harus sehat agar dapat memberikan kontribusi lebih besar kepada Negara. Dengan memberikan peran proposional diharapkan perusahaan BUMN dapat lebih transparan dan profesional dalam melayani masyarakat.  

Berdasarkan data dari IMF, posisi BUMN kian penting dalam peta perusahaan-perusahaan di dunia dalam 10 tahun terakhir. Pun dengan Indonesia, BUMN merupakan sepertiga kekuatan ekonomi bangsa. 

Oleh karena itu, Menteri BUMN Erick Thohir, terus mendorong BUMN dapat terus meningkatkan kinerja agar memiliki kontribusi besar dalam pembukaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. 

Erick mengatakan upaya perubahan BUMN telah terwujud dalam sejumlah program transformasi bisnis hingga human capital. Transformasi yang dijalankan mulai membuahkan hasil positif dengan kenaikan laba bersih BUMN secara konsolidasi. Tak hanya itu, BUMN juga berkontribusi terhadap pasar bursa Indonesia yang mana 10 BUMN memiliki total valuasi hingga Rp1.907 triliun.

"Selama dua dekade terakhir, BUMN telah menjadi salah satu perusahaan multinasional terbesar dan paling cepat berkembang," ujar Erick. 

Merujuk kajian Bank Dunia, BUMN bisa berperan sebagai penopang saat suatu negara mengalami krisis. Di bawah pimpinan Pak Erick Thohir membuat BUMN bisa menunjukkan kinerja yang baik untuk menahan dan berperan besar selama pandemi Covid-19.  

Selama pandemi, Menteri BUMN Erick Thohir memaksimalkan peran BUMN dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Saat terjadi lonjakan kasus Delta pada Juli lalu, dia memerintahkan BUMN mengerahkan sumber daya untuk memenuhi ketersediaan oksigen. Beberapa BUMN yang diperintahkan menyediakan oksigen yakni Pertamina dan Krakatau Steel.

Erick juga memantau ketersedian obat selama pandemi Covid-19 di aplikasi dan situs Farma Plus. Tujuannya agar para direksi Kimia Farma, apoteker, dan petugas layanan publik di apotek tetap waspada terhadap obat-obat yang dibutuhkan masyarakat.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: