Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat bertumpu pada kelistrikan.
Menurutnya, PT PLN (Persero) sebagai motor penggerak perekonomian sangat penting, dan peran PLN dalam sektor kelistrikan di Indonesia harus bisa menjadi lebih strategis.
Erick mengatakan, Indonesia mempunyai potensi pengembangan listrik berbasis sumber daya alam sendiri sangat banyak, seperti tenaga matahari, angin, dan air.
Baca Juga: Tingkatkan Pelayanan, PLN Pastikan Sistem Digital Rantai Pasok Kelistrikan Makin Optimal
"Ini bisa kita maksimalkan Sumber Daya Alam (SDA) kita. Yang biasanya SDA kita dikelola untuk membangun pertumbuhan ekonomi negara lain, kali ini SDA ini harus bisa kita kelola untuk menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi dalam negeri," ujar Erick dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (10/4/2022).
Erick mengatakan, Indonesia memiliki 270 juta penduduk yang menjadi market yang besar. PLN, kata Erick, bisa memanfaatkan market ini secara maksimal agar bisa menjadi modal pertumbuhan bangsa.
"PLN bisa memanfaatkan market dalam negeri ini untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, membuka kesempatan usaha baru agar masyarakat juga bisa terdongkrak kesejahteraannya," ujarnya.
Baca Juga: PLN Tawarkan Penambahan Daya untuk Rumah Ibadah, Simak Syaratnya
Lanjutnya, kondisi indonesia saat ini yang mendapat kesempatan sebagai tuan rumah presidensi G20 menjadi momen untuk menunjukan dunia bahwa Indonesia bisa menjadi role model dalam pengembangan energi bersih.
"Kita punya roadmap, yang mana harusnya orang ikut roadmap kita bukan kita yang malah ikut roadmap orang," ungkapnya.
Hal ini juga sejalan dengan perintah Presiden RI Joko Widodo yang ingin Indonesia meningkatkan nilai tambah dari pengelolaan kekayaan dalam negeri. Tidak lagi mengekspor raw material tetapi meningkatkan hilirisasi agar mendongkrak perekonomian nasional.
"Misalnya dalam hal charging station. Ya karena ini Indonesia, kita yang harusnya menentukan jenis colokan listrik charging station kita seperti apa. Biar global yang ngikutin kita, kalau mereka enggak bisa, ya tidak usah isi listrik di Indonesia," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: