Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasukan Putin Dibuat Ambruk! Statistik Perang Ukraina Kuak Kerugian Besar Rusia

Pasukan Putin Dibuat Ambruk! Statistik Perang Ukraina Kuak Kerugian Besar Rusia Kredit Foto: Reuters/Belta/Vadim Yakubyonok
Warta Ekonomi, Kiev, Ukraina -

Statistik perang Ukraina menunjukkan kerugian besar Rusia dan pertempuran tidak berjalan sesuai rencana Presiden Vladimir Putin.

Di minggu keenam pertempuran, kinerja buruk pasukan negeri beruang merah terungkap dalam ribuan sistem persenjataan yang hancur lebur oleh lawan.

Baca Juga: Menerawang Kehidupan Rahasia Putri Vladimir Putin: Maria Vorontsova dan Katerina Tikhonova

Data yang diberikan oleh layanan berita Ukraina berbahasa Inggris, The Kyiv Independent yang dikutip Mirror, Minggu (10/4/2022) menguak perkiraan kerugian tempur Rusia. 

Cakupannya adalah jumlah personel militer yang tewas serta kehancuran pesawat, tank, kapal dan kendaraan lainnya.

Hingga Minggu, Rusia diperkirakan telah kehilangan 19.300 tentara, 722 tank, 152 pesawat, dan 137 helikopter.

Di samping itu, sebanyak 1911 pengangkut personel lapis baja ikut hancur, beserta 1384 kendaraan, 76 tangki bahan bakar, 108 sistem peluncuran roket ganda dan tujuh kapal.

Kerugian telah menyebabkan beberapa percakapan sulit di Rusia, baik secara pribadi maupun publik.

Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, mengatakan kepada Sky News pada hari Kamis (7/4/2022) bahwa negara itu telah menderita "kerugian pasukan yang signifikan."

“Ini adalah tragedi besar bagi kami,” kata dia.

Pengakuan jujur datang saat kedua belah pihak menghitung kerugian mereka dari perang yang terus berkecamuk.

Sementara itu, di Kramatorsk, timur Ukraina, serangan rudal di stasiun kereta api Sabtu menewaskan 52 orang. Para korban termasuk lima anak-anak.

Kota-kota timur Vugledar dan Novo Mikhaylovka dihujani peluru sepanjang akhir pekan.

Di Bucha, di mana pihak berwenang mengatakan ratusan orang tewas, beberapa dengan tangan terikat, daftar kematian terus meningkat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: