Tetap Eksis dan Bertumbuh Meski Hadir saat Pandemi, Ini Rahasia dari CEO Youtap
Nah itu juga terjadi di pelaku usaha khususnya UMKM, kalau kami lihat mereka banyak yang kurang aware dengan solusi solusi yang bisa membantu mereka dalam mengelola usaha. Mereka sangat rendah literasi dari sisi kesadaran untuk pentingnya mencatat semua penjualan secara digital yang bisa di-monitor juga. Kami melihat dari sisi adopsi dan layanan keuangan itu juga membuat mereka sangat susah dalam mendapatkan akses ke permodalan, karena mereka juga tidak ada pencatatan secara rapi.
Kalau dilihat itu kan tantangan besar tapi memang di disini itu belum ada, saya merasa belum ada perusahaan yang benar-benar memposisikan dirinya untuk memperhatikan mereka dari sisi pelaku usaha dan kebanyakan perusahaan perusahaan besar. Makanya saya punya sebuah visi yang sangat berjalan dengan stakeholder kami, nah itu kami buat Youtap kami ingin menjadi perusahaan yang centric dalam artian kami ingin menjadi company yang fokus di pelaku usaha dan melihat kebutuhan-kebutuhan mereka, mulai dari sisi solusi pengelolaan penjualan dengan menggunakan layanan kami yang point of sale mencatatkan semua secara online, sales pembayaran digital yang di mana kami juga secara perusahaan teknologi sudah terkoneksi dengan banyak bank, banyak e-money dan e-walet, yang bisa dibawa ke UMKM.
Kami juga bisa menjadi jembatan untuk membantu mereka menyalurkan permodalan secara online, mereka juga melihat usaha yang bisa kami monitor perkembangannya. Jadi mereka bisa melakukan usahanya. Saya lihat sepertinya dari saat kami buat visi itu membuat sebuah perusahaan Youtap ini sangat berkembang pesat posisinya dengan hari ini. Terutama kalau kami lihat juga cukup bangga dan senang melihat ketika kami meluncur satu bulan setelahnya itu Indonesia masuk pandemi.
Kami lihat juga saat meluncur, di saat yang tepat sebelum pandemi karena memang layanan-layanan yang kami provide ke pelaku usaha baik yang enterprise besar sampai UMKM itu sangat relevan dengan kondisi masuknya pandemi gitu. Jadi kalau boleh saya cerita di sisi enterprise besar misalnya, itu juga kami memebantu mereka waktu pandemi.
Kami membantu McDonald untuk meningkatkan pelayanan di drive true-nya jadi drive true yang lebih nyaman cepat dan pembayaran juga. Kami provide McDonald agar bisa keep operasi dengan optimal. Di sisi pelanggan UMKM hadirnya kami juga sangat relevan jadi bisa membantu mereka adaptasi tidak cuma bertahan di saat pandemi tapi juga mereka tetap berkembang.
Saat Anda memperkenalkan Youtap di 2020, strategi dan trik apa yang Anda pakai?
Secara company ini salah satu yang kami buat juga agar brand kami ini yang relatif dalam waktu yang singkat bisa dikenal meski kami masuk disaat yang sulit yaitu saat pandemi. Tapi di sini kami juga harus bertumbuh pesat sesuai rencana dan bisa secara cepat dikenal dan diadopsi. Memang yang utama adalah kami terutama saya punya tugas besar bersama tim di Youtap bagaimana caranya kami bisa prospek dengan efisien dan efektif. Di satu sisi kami juga bisa mendapatkan brand awareness di sisi pelaku usaha yang menjadi target kami.
Tentunya dari sisi komunikasi kami membuat brand dan meluncurkan tentu banyak strategi yang sudah dilakukan, saat ini juga bekerja sama dengan teman-teman media seperti ini, ini adalah momen yang bagus juga untuk membantu kami menyosialisasikan tidak cuma Youtap tapi juga menyosialisasikan pentingnya go digital untuk pelaku usaha UMKM. Hal ini juga membuat banyak pelaku usaha yang makin aware dengan pentingnya go digital dan juga bisa mulai melihat Youtap sebagai company yang bisa memperoleh kemudahan untuk pelaku usaha, khususnya ke digital.
Juga dari sisi kemitraan tentunya kami juga perusahaan yang selalu terbuka untuk kolaborasi. Dari awal sebagai company kami tahu punya tantangan besar dan peluangnya juga sangat besar, tentunya ini bisa kami wujudkan kalau kami kolaborasi, maka dari awal sebagai company kami melakukan kolaborasi. Dari sisi network yang sudah saya kenal sebelumnya dan mungkin bisa bersama-sama termasuk yang dari saya ceritakan dengan bank-bank besar, dengan penerbit uang elektronik, e-wallet player, ada juga perusahaan finansial dan juga kini juga kami kembangkan ke mitra supplier.
Nah itu juga mempercepat adopsi dan awareness market tentang Youtap karena kami juga lebih memposisikan diri sebagai digital ekosistem proses untuk pelaku usaha di bidang ekosistem digital itu. Kami memberikan layanan-layanan yang bisa dimanfaatkan mitra kami dari perbankan sampai ke perusahaan finansial lainnya.
Dalam bekerja, budaya seperti apa yang Anda terapkan?
Saya dari awal memastikan mindset semua orang yang bergabung dengan kami dan join punya prinsip ‘we are in this together’ dan kami sebagai perusahaan tidak hanya tempat bekerja, tapi juga bekerja yang ada tujuan dan hasilnya. Jadi bekerja di Youtap ini kami berinovasi dengan layanan dasar, pelayanan itu diadopsi oleh pelaku usaha untuk membantu usaha mereka. Jadi kami sebisa mungkin bekerja memberikan impact.
Nah ini yang saya suka dari karakter kami semua, saya percaya kami sebagai tapers (sebutan karyawan Youtap) ini melihat dan bisa menyaksikan sendiri dengan mata kepalanya. Kalau hasil kerja kami bisa berinovasi dan kami luncurkan bisa bermanfaat buat orang banyak, khususnya para pelaku usaha. Kami pun bekerja itu ada sebuah dorongan dan semangat karena kami work with purpose, jadi itu tadi budaya untuk mentalnya.
Ketika bergabung dengan Youtap, kalau dilihat para pegawainya didominasi dengan yang anak anak muda ya, jauh lebih muda daripada saya bahkan. Ada percampuran juga di sini, banyak dari tapers dan leader yang berpengalaman dan ini semua berbaur ya dan ini saling terbuka satu sama lain. Kami juga kondusif di kantor, juga selalu fun dan dinamis dengan adanya tadi, fundamental work with purpose itu membuat karyawan kami juga bisa melakukan passion-nya dengan optimal. Karena kalau misalnya yang bergabung dengan Youtap sudah bisa dibilang bekerjanya dengan passion-nya karena visi kami ingin akses di semua pelaku usaha.
Nah itu yang besar tantangannya, tapi kami punya passion untuk bisa mendorong secara optimal. Dan kami ini punya filosofi juga, di kantor yang disebut 3M, jadi kami harus Mengerti, Memberi dan Mencintai. Ini filosofi dalam kami bekerja ya di semua tappers, jadi kami bisa memberikan hal-hal maksimal kepada pelaku UMKM. Saya juga memiliki filosofi ada kata-kata bagus juga yang intinya ‘is not about how good you are, but how good you wanna be? itu yang intinya kan kami ini bukan konteks saya sudah bagus, tapi kami juga harus bisa lebih jauh lagi karena tidak tahu limit itu seberapa jauh gitu. Yang penting harus punya keinginan terus untuk menjadi lebih bagus dan ini yang juga saya dan semua tularkan kepada tappers. Jadi kami harus bekerja, berpikir, lebih bagus terus karena yang kami lakukan ini juga bisa bermanfaat bagi orang banyak.
Menurut data Youtap, hingga saat ini sudah seberapa luas penyebarannya? Apakah akan ada ekspansi?
Oke, dari sisi pelaku usaha yang bergabung dengan kami dan sudah diadopsi ada 300.000 pengusaha dan penyebarannya kami sudah di 510 kota. Itu artinya sebagian besar kota di Indonesia itu ada mitra kami dan dari sisi pertumbuhan pun kami ini memang mulai dari di Jawa dulu ya, jadi kami mulai dari Jabodetabek, terus kita ekspansi ke Jawa Barat, terus kita juga Jawa Tengah, Jawa Timur sama Bali. Jadi ini adalah awalnya dan kami sudah berkembang ke Sumatera Utara di beberapa kota, di sana juga sudah berkembang ke Riau dan Batam, kami juga sudah berkembang ke Sulawesi Selatan di Makassar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: