Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Babak Belur Dikeroyok Massa, Ini Deretan Kasus yang Gagal Serang Ade Armando Masuk Bui

Babak Belur Dikeroyok Massa, Ini Deretan Kasus yang Gagal Serang Ade Armando Masuk Bui Kredit Foto: Fb Ade Armando Official

Kemudian, pada Januari 2018, dia dilaporkan Koordinator Laporan bela Islam (Korlabi). Dia dituduh menghina Rizieq Shihab karena saya karena dia menyebutnya banci kaleng. Ade tidak merasa bersalah karena menurutnya Rizieq itu memang pengecut karena melarikan diri dari Indonesia ketika hendak diperiksa polisi, tapi kasus itu agaknya tidak ditindaklanjuti karena pihak pelapornya seharusnya adalah Rizieq sendiri. Padahal, Rizieq sedang ada di Arab.

Dalam kasus berikutnya, lanjut Ade, Korlabi melaporkannya karena dia menulis Islam jelas bukan agama teror, yang bikin Islam nampak sebagai ajaran teror adalah ajaran dan perilaku seperti Rizieq Shihab and the geng. Menurut tuduhan Korlabi, dia menyebarkan kebencian. Tapi, lagi-lagi kasus ini tidak ditindaklanjuti karena Ade justru sedang menyatakan bahwa Islam bukan agama teror.

Baca Juga: Ade Armando Diamuk Massa, Eh Begini Respons Gibran

"Yang saya kritik adalah perilaku Rizieq. Dan lagi-lagi kalau ada yang melaporkan saya, ya harusnya Rizieq sendiri," ujarnya.

Kasus lain di akhir 2019 adalah pelaporan tentang posting Ade yang memuat gambar Anies Baswedan seolah-olah Joker. Fahira Idris melaporkannya karena menuduhnya mengubah gambar asli Anies sehingga mirip Joker. "Ini juga tuduhan mengada-ada, karena saya cuma meng-upload sebuah meme yang dibuat orang lain, bukan saya yang mengubah gambar itu. Mudah-mudahan sih kasus ini juga gugur dengan sendirinya," kata Ade.

Atas deratan kasus tersebut, Ade melihat para pelapornya itu terkesan membabibuta ingin memenjarakannya. Padahal, kata dia, kasus-kasus yang mereka miliki sangat lemah. "Jangan salah, ada dua kali laporan yang saya ajukan ke polisi juga ditolak. Pertama saya melaporkan Prabowo Subianto. Kedua, Fahira Idris. Di kedua kasus, polisi menolak laporan saya atas dasar kurang bukti. Jadi saya rasa polisi objektif dan adil kok," tutur Ade

Ade menambahkan FPI itu memang mengada-ada saja. Mereka hanya ingin membuat hidupnya susah karena dia berani secara terbuka mengecam mereka. Menurutnya, mereka ingin dia bungkam. Dia menilai ormas itu mengedepankan otot, bukan otak, tapi dia yakin mereka akan kecewa.

"Karena saya percaya, Allah senantiasa akan melindungi mereka yang menegakkan kebenaran," katanya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: