Tantang Luhut Buka Big Data Penundaan Pemilu, Pakar Siber: 110 Juta Itu Diambil dari Mana?
Pakar Siber Pratama Persadha tantang Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka big data soal penundaan pemilu. Pratama mempertanyakan lagi klaim Luhut bahwa 110 juta masyarakat menginginkan penundaan pemilu yang ditunjukkan big data.
Pasalnya, pihak LBP belum membuka data tersebut sampai sekarang, padahal banyak pihak mendorong hal itu diungkap ke publik.
Baca Juga: Luhut Jawab Tuntutan Massa Aksi dengan Arogan, BEM UI: Mencederai Tugasnya Sebagai Pejabat Negara
"Secara teknis, ada banyak cara mengetahui perbincangan publik di media sosial atau platform internet lainnya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (11/4/2022).
Menurut Pratama, proses pengambilan dan pengolahan data tersebut harus dijelaskan ke publik, sehingga tak menimbulkan polemik di masyarakat.
Baca Juga: Luhut Tolak Buka Big Data Pemilu 2024 ke Publik, BEM UI: Sangat Arogan!
"Kita perlu bertanya 110 juta itu diambil dari platform apa dan bagaimana metodologinya. Perlu disampaikan ke publik, agar kita bisa menilai sekaligus membuka ruang diskusi," ungkapnya.
Pratama mengatakan bahwa sumber data pembicaraan masyarakat itu harus jelas. Data tersebut juga tak boleh hanya mengambil sampel dari media sosial Twitter.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: