Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fiskal APBN Terus Melanjutkan Kinerja yang Positif, Ini Kata Menkeu

Fiskal APBN Terus Melanjutkan Kinerja yang Positif, Ini Kata Menkeu Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, fiskal APBN terus melanjutkan kinerja yang positif dilihat dari sisi pendapatan negara, dan dukungan terhadap belanja negara untuk menopang kebutuhan masyarakat, dan didalam mendukung investasi seperti belanja di bidang infrastruktur.

Realisasi pendapatan negara hingga akhir Februari 2022 tumbuh sebesar 37,73% (yoy), dalam hal ini pendapatan negara telah mencapai Rp302,42 triliun atau setara dengan 16,38% dari target APBN 2022.

Baca Juga: Kemenkeu: APBN 2022 Akan Tetap Ekspansif untuk Antisipasi Pandemi Covid-19

"Perbaikan pendapatan negara terutama akibat pemulihan dari kinerja dunia usaha dan kenaikan harga komoditas. Serta juga kenaikan dari ekspor maupun impor yang dibutuhkan untuk menopang kegiatan ekonomi yang makin tinggi," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada, Rabu (13/4/2022).

Sementara itu, dari sisi realisasi belanja negara terjadi perlambatan sebesar 0,1% mencapai 282,7 triliun rupiah atau setara dengan 10,4% dari pagu belanja negara. "Meskipun terjadi sedikit perlambatan, realisasi belanja ini membaik apabila dibandingkan periode januari 2022 yang waktu itu mengalami kontraksi hingga 13%," ujarnya.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menyampaikan bahwa membaiknya realisasi belanja negara didukung oleh belanja pemerintah pusat yang terealisasi sebesar Rp172,2 triliun. Belanja ini mencakup belanja operasional dari kementerian dan lembaga, maupun belanja dari program kementerian dan lembaga. Terutama untuk belanja infrastruktur dan belanja bantuan sosial.

"Penyaluran bansos dengan hal ini mengalami kenaikan dengan pelaksanaan bantuan program Indonesia pintar, program keluarga harapan tahap I, dan juga pencairan bantuan kartu sembako," kata Menkeu.

Kemudian, untuk belanja non-KL, realisasi mencapai 93,6 triliun rupiah, terutama untuk pembayaran subsidi energi yang meningkat. Dengan perkembangan tersebut, penerimaan APBN mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi 37,73%, sedangkan belanja relatif cukup baik pekembangannya sejak januari, APBN tetap mencatatatkan surplus sebesar Rp19,7 triliun, atau 0,11% dari PDB.

Dalam mengantisipasi dan menghadapi gejolak tekanan global yang masih berlangsung, APBN akan terus memberikan repsons secara aktif dan memosisikan menjadi shock absorber di dalam rangka tetap melindungi dari sisi kesehatan karena pandemi Covid-19 yang belum selesai.

"APBN juga melindungi dari sisi masyarakat dalam bentuk daya beli dan terutama kelompok yang paling rentan, dan di saat yang bersamaan APBN mulai dipulihkan kesehatannya, serta tetap mendukung pemulihan ekonomi," tutur Sri Mulyani.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: