3 Poin Penting Klarifikasi Wirda Mansur Soal Paytren: Yusuf Mansur Ogah Lepas di Harga Rp4 Triliun
Kontroversi yang terjadi baru-baru ini pada Ustaz Yusuf Mansur terkait dengan bisnisnya yang dinamai PayTren tak henti-hentinya menjadi bahan perbincangan warganet di sosial media. Terbaru, putri dari Ustaz Yusuf Mansur, Wirda Mansur, ikut bicara mengenai persoalan PayTren yang sedang dihadapi oleh ayahnya tersebut.
Dalam akun Instagram pribadinya, Wirda Mansur mengunggah penjelasan di dalam fitur Instastory. Dalam pernyataannya tersebut, Wirda menjelaskan bahwa PayTren hampir dibeli oleh investor dengan harga yang terbilang sangat tinggi, yaitu Rp4 triliun, dan menjelaskan seperti apa kronologi yang terjadi, sesuai dengan apa yang ia lihat oleh dirinya sendiri mengenai hal yang saat ini ramai diperbincangkan oleh orang-orang.
Baca Juga: Ikhlas Dicibir, Berikut Pembelaan Wirda Mansur Soal Bisnis PayTren Ayahnya
Berikut poin-poin pernyataan Wirda Mansur dalam Instastorynya tersebut:
1. PayTren hendak dibeli sahamnya dengan total uang Rp4 triliun
Dalam penjelasannya tersebut, Wirda Mansur menjelaskan bahwa pada tahun 2018, ia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bahwa pihaknya bertemu dengan calon investor PayTren di sebuah hotel bernama Hotel Gran Mahakam.
Investor tersebut merupakan investor yang bisa dibilang datang dari kalangan yang besar. Wirda juga menjelaskan bahwa investor tersebut merupakan salah satu pionir apps transportasi yang terkenal.
Pada pertemuan tersebut, Wirda menyebutkan bahwa investor tersebut hendak membeli saham PayTren dengan angka Rp4 triliun.
2. PayTren merupakan salah satu e-wallet pertama di Indonesia
Wirda menjelaskan bahwa PayTren hadir sebagai e-wallet pada masa di mana e-wallet belum semarak sekarang. Ia juga menyebut bahwa PayTren merupakan salah satu e-wallet pertama yang ada di Indonesia. Selain itu, ia juga menyatakan bahwa pada masa itu, PayTren-lah satu-satunya yang 100% dimiliki oleh Indonesia.
3. Yusuf Mansur tidak menjual saham PayTren
Dalam penjelasan terakhirnya, Wirda menyebutkan bahwa meskipun ia kekeh ingin menjual saham tersebut, tapi ayahnya, Yusuf Mansur, berprinsip untuk tidak menjual saham meskipun dengan harga Rp4 triliun. Wirda menjelaskan bahwa ayahnya tersebut sangat bersikukuh agar PayTren hanya dimiliki oleh umat dan lahir dari muslim.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum