Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Negara Arab Kecam Serangan Israel ke Masjid al-Aqsha, Innalillahi

Negara Arab Kecam Serangan Israel ke Masjid al-Aqsha, Innalillahi Kredit Foto: Instagram/Middle East Eye

Pasukan Israel menembakkan granat tangan, gas air mata, dan peluru tajam kepada jamaah Masjid al-Aqsha. Mereka menyerbu tempat suci itu saat Subuh dan sebanyak 400 warga Palestina dilaporkan ditangkap. Hingga kini, delapan warga Palestina masih dalam perawatan intensif.

Pada Jumat (15/4) lalu, Mesir, Qatar, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) langsung mencoba meningkatkan mediasi antara faksi-faksi Palestina yang dipimpin oleh kelompok Islam Hamas dengan Israel. Mediasi ini guna mencegah eskalasi kekerasan seusai penyerangan ke Masjid al-Aqsha. 

Yordania sebagai penjaga tempat-tempat suci Muslim dan Kristen di Yerusalem Timur mengutuk serangan polisi Israel ke kompleks itu sebagai pelanggaran mencolok. Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Ned Price mengatakan, ketegangan harus dikurangi.

"Kami menyerukan semua pihak untuk menahan diri, menghindari tindakan dan retorika provokatif, dan melestarikan status quo bersejarah di Haram al-Sharif atau Temple Mount," kata Price dalam sebuah pernyataan.

Utusan khusus PBB untuk Perdamaian Timur Tengah Tor Wennesland mendesak semua pihak untuk membantu menenangkan situasi. Dia meminta agar menghindari penyebaran retorika yang menghasut dan menentang mereka yang berusaha mengeskalasi situasi.

Sementara, Hamas menuntut agar Israel membebaskan hampir 500 orang yang ditahan pada Jumat. Kelompok ini meminta Tel Aviv menghentikan kunjungan provokatif ke Masjid al-Aqsha oleh kelompok-kelompok Yahudi dan mengakhiri serangan militer ke kota-kota Tepi Barat.

Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan, pihaknya menuntut Israel bertanggung jawab penuh dan langsung atas kejahatan dalam penyerangan masjid dan menerima konsekuensi. Tahun lalu, terjadi bentrokan pada malam hari antara warga Palestina dan polisi Israel selama bulan puasa.

Ancaman pengungsian warga Palestina di Yerusalem Timur dan penyerangan polisi di al-Aqsha memicu aksi militer Israel ke Gaza selama 11 hari. Peristiwa ini menewaskan lebih dari 250 warga Palestina. 

Sejak bulan lalu, pasukan Israel telah membunuh 29 warga Palestina dalam serangkaian serangan di Tepi Barat. Di pihak Israel ada 14 warga yang tewas akibat serangan pihak Palestina. 

Ketua Presidium Aqsa Working Group (AWG) M Anshorulla mengatakan, serangan tentara Israel terhadap jamaah shalat Subuh di Masjid al-Aqsha keterlaluan dan bukti merekalah yang sebenar-benarnya teroris. Selain provokatif, tindakan Israel dapat memicu perang dan peningkatan eskalasi di wilayah pendudukan termasuk Gaza.

Ia mengatakan, serangan Israel telah menodai kesucian Ramadhan dan al-Aqsha sebagai kiblat pertama umat Islam dunia. Untuk itu, AWG mengajak umat Islam di seluruh dunia dan komunitas internasional, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), negara-negara Arab, Eropa, Amerika, dan pemerintah Indonesia segera bertindak.

Menurutnya, harus ada aksi nyata dan konkret untuk mendesak Israel menghentikan segala bentuk kekerasan kepada warga Palestina dan menodai situs-situs suci keagamaan di sana.

"AWG juga mengajak seluruh umat Islam dunia, khususnya masyarakat Muslim Indonesia untuk mendoakan warga Palestina agar diberikan perlindungan dan kekuatan dalam mempertahankan diri dan melawan kezaliman entitas Zionis Israel," katanya. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: