Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buntut Isu Penundaan Pemilu, Mungkinkah Opung Luhut Out Dari Kabinetnya Jokowi?

Buntut Isu Penundaan Pemilu, Mungkinkah Opung Luhut Out Dari Kabinetnya Jokowi? Luhut Binsar Pandjaitan | Kredit Foto: Instagram/Luhut Binsar Pandjaitan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Isu penundaan Pemilu 2024 sebetulnya sudah mereda. Namun, desakan agar Presiden Jokowi me-reshuffle Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang dianggap berperan penting dalam bergulirnya isu itu, terus menggelinding.

Apakah mungkin Luhut out dari kabinet?

Melihat begitu dipercayanya Luhut oleh Jokowi, sangat mustahil Luhut ditendang dari kabinet.

Sebenarnya, Luhut bukan satu-satunya orang yang melempar wacana penundaan Pemilu.

Di jajaran kabinet, masih ada Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia.

Di luar kabinet, ada Wakil Ketua DPR, Muhaimin Iskandar dan Wakil Ketua MPR, Zulkifli Hasan yang ikut melemparkan wacana serupa.

Namun, serangan kepada tokoh-tokoh tersebut, tak sekeras terhadap Luhut. Bahkan, PDIP yang merupakan partai utama pendukung pemerintah, sangat keras menyerang Luhut.

Tercatat, ada 3 kader Banteng yang begitu kencang menanduk Luhut. Mereka adalah Bambang 'Pacul' Wuryanto, Adian Napitupulu, dan Massinton Pasaribu.

Teranyar, serangan datang dari Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais. Eks Ketua MPR ini tak segan-segan meminta Luhut mundur dari jabatannya sebagai menteri.

Kalau Luhut tetap bertahan di pemerintahan, kata Amien, maka percuma saja. Menurutnya, kepercayaan masyarakat terhadap Luhut sudah hilang.

"Pada Pak Luhut, saya mengatakan, please resign, the sooner the better. Makin cepat makin bagus," kata Amien, di acara Milad 1 Tahun Partai Ummat yang disiarkan langsung di akun YouTube Partai Ummat, kemarin. 

Amien berharap, Jokowi tegas terhadap Luhut. Menurut Amien, sikap Luhut itu sudah terjebak pada narsisistik megalomania.

Baca Juga: Amien Rais Minta Demo Mahasiswa Tolak Penundaan Pemilu Digelar Tiap Minggu: Anda Menegakkan Keadilan

"Pak Jokowi seyogianya memecat dia.  Luhut bukan lagi aset bangsa, tapi telah menjadi beban nasional," sindirnya. 

Desakan serupa disampaikan Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti.

Menurut dia, Luhut sudah membuat gaduh dengan ngotot mewacanakan penundaan pemilu. Sampai-sampai, membawa big data 110 juta pengguna media sosial.

Namun, setelah didesak, Luhut tak mau mengungkapkan data tersebut.  

"Pejabat publik tidak dapat menyatakan hak memiliki informasi pribadi, jika sudah disampaikan kepada masyarakat,” kata Ray, kemarin.

"Presiden mestinya tidak boleh membiarkan anak buahnya bicara seenaknya," sambungnya.

Meski mendapat kritikan sana-sini, Luhut tak sembunyi.

Pekan lalu, Luhut yang datang ke Universitas Indonesia, mendatangi langsung mahasiswa yang sedang berunjuk rasa.

Luhut dan perwakilan mahasiswa sempat terlibat adu omongan.

Kepada mahasiswa, Luhut menegaskan tak pernah mewacanakan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode.

Kata dia, yang dia sampaikan, ada usulan dari bawah agar pemilu ditunda.

Dengan kencangnya serangan yang ada, apakah kursi Luhut akan hilang?

Pengamat Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengaku ragu, serangan terhadap Luhut akan berhasil.

Dipecat atau tidak Luhut dari kabinet, berada di tangan Jokowi.

Hensat-sapaannya mengatakan, selama ini, Luhut merupakan menteri yang paling dipercaya Jokowi. Apalagi, berbagai tugas yang diberikan Jokowi pada Luhut, selalu berhasil dilaksanakan.

Tak heran, kalau di jajaran kabinet, Luhut yang menjabat Menko Kemaritiman dan Investasi itu, mendapat banyak job yang kerap berada di luar tupoksinya.

Misalnya, dalam urusan Corona. Luhut ditunjuk sebagai Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: