Kredit Foto: Xurya
Sementara itu, General Manager (GM) PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar), Awaluddin Hafid menambahkan dengan beroperasinya PLTS ini mampu menghemat biaya operasional sampai dengan Rp16,5 miliar per tahun.
Awaluddin menjelaskan PLN membangun PLTS terbesar di Sulsel dalam waktu yang sangat singkat, yaitu kurang dari 6 bulan. Proses pembangunan PLTS Hybrid Selayar ditandai dengan penandatanganan kontrak yang dilaksanakan pada 4/5/2021.
Baca Juga: Ini Strategi PLN Menuju Tercapainya NZE 2060, Simak!
Lalu, pekerjaan proyek ini dimulai dari persiapan dan pembersihan lahan pada Mei-Juni 2021. Kemudian dilanjutkan dengan Pekerjaan Konstruksi pada Juli-November 2021. Lalu pada November-Desember 2021 dilaksanakan pekerjaan individual test dan commissioning test.
"Selanjutnya PLN melakukan tahap operasi komersial pada 23 Desember 2021 setelah menyelesaikan reliability run, performance test, dan uji laik operasi," ujar Awaluddin.
Baca Juga: Dukung Energi Bersih, PLN Teken Kontrak Pembelian Layanan REC dengan H&M Group
Sampai dengan April 2022, kata Awaluddin, PLN UIW Sulselrabar memiliki 11 PLTS dengan total kapasitas 2,5 MWp yang tersebar di beberapa pulau, seperti Pulau Sabutung di Kabupaten Pangkep dan Pulau Tomia di Kabupaten Wakatobi. Ke depannya, berdasarkan RUPTL tahun 2021-2030, PLN akan membangun 12 PLTS di beberapa pulau, yaitu di Sulsel, Sultra, dan Sulbar dengan kapasitas 17,61 MWp.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Ayu Almas