Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Moeldoko Meminta Semua Pihak Hati-hati

Moeldoko Meminta Semua Pihak Hati-hati Kredit Foto: Kepala Staf Kepresidenan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut keberadaan Negara Islam Indonesia (NII) masih berlangsung hingga saat ini. Menurutnya, NII terus aktif demi mewujudkan tujuannya yakni mengubah ideologi Indonesia menjadi negara Islam.

NII merupakan sebuah gerakan ideologis yang lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada 1947 di bawah kepemimpinan Kartosoewirjo. NII terus berkembang dan jaringannya meluas hingga ke luar Jawa.

Baca Juga: Moeldoko Ajak Masyarakat Bareng-Bareng Pemerintah Atasi Permasalahan Bangsa

"Ternyata NII ini tidak mati dalam melanjutkan garis perjuangannya. Selalu tumbuh hidup untuk memertahankan tujuan ideologisnya yaitu menuju negara Islam Indonesia," kata Moeldoko dalam sebuah rekaman video, Jumat (22/4/2022).

Moeldoko menerangkan kalau NII juga berada di belakang pada hampir seluruh gerakan-gerakan terorisme. Salah satunya ialah peristiwa bom Bali 2000, bom di Kedutaan Besar Amerika hingga bom buku pada 2011.

"Ternyata di balik itu semua ada latar belakang NII," ucapnya.

Mantan Panglima TNI tersebut kemudian mengatakan kalau gerakan NII masih berlanjut hingga saat ini. Menyikapi hal itu, Moeldoko menilai perlu adanya pengamatan terhadap perubahan strategi dan pola gerakannya.

Ia menyebut kalau dulu NII tampak lemah karena hanya menguasai daerah yang mudah untuk direbut. Tetapi kalau sekarang NII menggunakan strategi dengan cara mengambil hati serta pikiran

"Ini jauh lebih dahsyat. Kenapa dahsyat? Kalau pergerakan senjata dia mudah dikenali, pelakunya mudah ditangkap dan mudah diselesaikan. Tapi begitu pergerakan itu melakukan pendekatan dengan perebutan hati dan pikiran, melalui baiat, melalui doktrin-doktrin itu cukup sulit untuk diatasi," tegasnya.

Moeldoko lantas meminta seluruh pihak untuk berhati-hati dengan upaya doktrinisasi dari gerakan NII. Sebab, orang dengan latar belakang apapun dapat terpengaruh oleh upaya doktrinisasi NII.

"Lebih dahsyat lagi, dia bergerak dengan cara menyembunyikan diri, taqiyyah. Dia kamuflase agar tidak dikenali dari awal sehingga dia memiliki keleluasaan untuk memengaruhi orang lain. Hati-hati ada di tengah-tengah kita."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: