Duh! Ambisi Besar Mark Zuckerberg ke Ranah Metaverse Bikin Karyawan Frustrasi
Sayangnya, perusahaan melaporkan penurunan kuartalan pertama dalam basis pengguna aktifnya dalam sejarah awal tahun ini dengan Zuckerberg mengutip peningkatan persaingan dari orang-orang seperti TikTok.
Sementara itu, Meta mengungkapkan bahwa segmen Reality Labs, unit yang bertanggung jawab untuk mengembangkan metaverse perusahaan kehilangan USD10 miliar (Rp144 triliun) karena meningkatkan pengeluaran untuk inisiatif tersebut.
Zuckerberg belakangan secara agresif mendorong karyawan perusahaan untuk merangkul visi baru mereka. Pada bulan Februari, Zuckerberg memberi nama pekerja yang akan dikenal sebagai "Metamates" daripada "Facebookers" dalam pesan yang digeser secara luas yang diposting ke akun Facebook publiknya.
"Sekarang adalah waktu yang tepat untuk memperbarui nilai-nilai kita dan sistem operasi budaya kita," tulis Zuckerberg setelah mengumumkan perubahan itu dalam rapat staf di seluruh perusahaan.
Namun, upaya metaverse juga telah membuat marah beberapa investor Meta. Seperti yang dilaporkan The Post awal bulan ini, pemegang saham yang bersangkutan mendorong langkah-langkah yang bertujuan untuk membatasi kekuatan Zuckerberg menjelang pertemuan tahunan perusahaan.
Para pemegang saham kecewa dengan kinerja saham Meta yang buruk dan telah menyatakan keprihatinan tentang potensi "kerugian dystopian" dari ambisi metaverse Zuckerberg.
Meta masih mempermainkan berbagai konsep yang dapat diterapkan di dunia maya, termasuk kemungkinan penggunaan mata uang digital yang dikenal sebagai “Zuck Bucks.”
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: