Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rocky Gerung: Kepentingan PDIP Jelas, Jangan Ada Luhut di Kabinet

Rocky Gerung: Kepentingan PDIP Jelas, Jangan Ada Luhut di Kabinet Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik, Rocky Gerung, memberikan analisisnya soal kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pelarangan ekspor minyak sawit mentah, atau Crude Palm Oil (CPO). Hal itu disampaikannya melalui video yang diunggah dalam YouTube Rocky Gerung Official dengan judul: PDIP TENGAH CARI CARA SINGKIRKAN LUHUT DARI ISTANA?.

Rocky pun mengawali dengan menyebut adanya persoalan PDIP terkait kebijakan Presiden Jokowi tersebut. Terutama tentang terlibatnya beberapa orang dalam merampas hak rakyat dengan mengangkat isu tiga periode, yang sebelumnya dilontarkan oleh salah satu kader berlogo banteng tersebut.

Baca Juga: Nasib Terawan di RSPAD Usai Dipecat IDI Dijawab Panglima TNI Andika, Ternyata Akan...

"Jadi sekali lagi PDIP itu punya kepentingan, dan kepentingan PDIP itu sudah jelas, yaitu jangan ada pak Luhut di dalam kabinet," kata Rocky Gerung, dikutip pada Senin (4/25/2022).

Lebih lanjut, Rocky menyebut itulah yang membuat Presiden Jokowi berpikir keras. Pasalnya, Jokowi sangat bergantung dengan Luhut Binsar Pandjaitan, dalam segala aspek. "Bahkan sampai aspek pertahanan saya kira. Kalau aspek bisnis sudah pasti itu," katanya.

Tetapi, kata Rocky, ia lebih melihat wajah Jokowi yang lebih tampak muram. Pasalnya, isu korupsi kembali lagi diangkat kepermukaan. Bagi Rocky, itu mungkin mengingatkan lagi sang Presiden dengan kasus tuduhan KKN yang ditujukan kepada anak-anaknya.

Baca Juga: Rocky Gerung: Jokowi Tidak Lagi Diasuh Ibu Mega, oleh Karena Itu Kehilangan Arah

"Tapi kalau isu KKN sudah masuk dalam ranah keluarga, itu artinya sudah rontok seluruh pertahanan moral Pak Jokowi," pungkas Rocky Gerung.

Jokowi Melarang

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengeluarkan kebijakan larangan ekspor minyak sawit mentah atau CPO dalam rapat bersama menterinya. Diharapkan dengan larangan itu, harga minyak goreng dalam negeri dalam kembali stabil dan murah serta melimpah dalam pasokannya.

"Dalam rapat saya putuskan melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng mulai Kamis 28 april 2022 sampai batas waktu yang ditentukan," katanya Jumat (22/4/2022).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: