Imbas Perekonomian Jatuh, Ribuan Mahasiswa Sri Lanka Keroyok Rumah PM Mahinda Rajapaksa
Kredit Foto: Reuters/Dinuka Liyanawatte
Demonstrasi nasional yang pecah di Sri Lanka membuat warga berusaha menyerbu rumah maupun kantor tokoh-tokoh pemerintah.
Minggu ini, seorang pria ditembak mati ketika polisi menembaki blokade jalan di pusat kota Rambukkana. Menurut Arab News, itu adalah kematian pertama sejak protes krisis ekonomi meletus bulan lalu.
Keruntuhan ekonomi Sri Lanka mulai terasa setelah pandemi virus corona melumpuhkan pendapatan vital dari pariwisata dan remitansi atau pengiriman uang dari warganya yang bekerja di luar negeri.
Negara Asia Selatan ini tidak mampu membiayai impor penting, yang membuat pasokan beras, susu bubuk, gula, tepung terigu, dan obat-obatan menjadi terbatas. Di tengah situasi itu, inflasi makin tak terkendali dan akhirnya memburuk kondisi rakyat yang sudah kesusahan.
Utilitas yang tidak mampu membayar bahan bakar telah memberlakukan pemadaman listrik yang panjang setiap hari. Sementara antrean panjang meliuk-liuk di sekitar stasiun layanan setiap pagi saat orang mengantre untuk mendapatkan pasokan bensin dan minyak tanah yang sedikit.
Menteri Keuangan Ali Sabry, yang berada di Washington untuk merundingkan dana talangan Dana Moneter Internasional, pada Jumat (22/4) memperingatkan bahwa situasi ekonomi di Sri Lanka kemungkinan akan semakin memburuk.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: