Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nyaringnya Sirene Perang Bikin Rusia Makin Nekat, Pasukan NATO dalam Bahaya

Nyaringnya Sirene Perang Bikin Rusia Makin Nekat, Pasukan NATO dalam Bahaya Kredit Foto: Instagram/Russian Army
Warta Ekonomi, Moskow -

Rusia mengisyaratkan bahwa militer mereka tidak akan segan-segan menyerang kendaraan NATO yang mengangkut bantuan senjata untuk Ukraina.

Moskow berpandangan bahwa senjata-senjata tersebut adalah bagian dari perang, sehingga sah untuk diserang.

Baca Juga: Pelajaran yang Dipetik dari Perang Rusia-Ukraina Diterapkan Taiwan dalam Latihan Militernya

"Senjata-senjata ini akan menjadi target yang sah bagi militer Rusia yang bertindak dalam konteks operasi khusus," kata Lavrov kepada televisi pemerintah dalam sebuah wawancara yang diunggah di laman kementerian luar negeri.

"Fasilitas penyimpanan di Ukraina barat telah menjadi sasaran lebih dari sekali (oleh pasukan Rusia). Bagaimana mungkin tidak?" kata Lavrov.

"NATO, pada dasarnya, terlibat dalam perang melawan Rusia melalui negara lain dan mempersenjatai negara itu. Perang berarti perang."

Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS menggunakan deklarasi darurat yang pertama kali selama pemerintahan Biden untuk menyetujui kemungkinan penjualan amunisi senilai 165 juta dolar AS (Rp 2,38 triliun) ke Ukraina.

Persetujuan penjualan amunisi itu untuk membantu Ukraina mempertahankan diri terhadap invasi Rusia yang sedang berlangsung, kata Pentagon.

Pemerintah Ukraina telah meminta untuk membeli berbagai senjata yang disebut sebagai amunisi tidak standar, yang merujuk pada amunisi yang tidak sesuai dengan standar NATO.

Pentagon mengatakan paket itu dapat mencakup amunisi artileri untuk howitzer, tank, dan peluncur granat seperti peluru 152mm untuk 2A36 Giatsint; Peluru 152mm untuk meriam D-20; VOG-17 untuk peluncur granat otomatis AGS-17; Amunisi 125mm HE untuk peluru T-72 dan 152mm untuk 2A65 Msta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: