Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Situasi Baru di Malaysia Bisa Jadi Membawa Perubahan, Indonesia bakal Ikuti Jejaknya?

Situasi Baru di Malaysia Bisa Jadi Membawa Perubahan, Indonesia bakal Ikuti Jejaknya? Kredit Foto: Reuters/Lim Huey Teng
Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin mengumumkan bahwa Malaysia akan secara luas mencabut pembatasan Covid-19 per 1 Mei 2022. Itu termasuk penghapusan wajib masker di luar ruangan, dan pelancong yang divaksinasi penuh tidak lagi dites usap. 

Khairy mengatakan bahwa penggunaan masker masih diperlukan di dalam ruangan, termasuk di pusat perbelanjaan dan di transportasi umum.

Baca Juga: Malaysia bakal Naikkan Upah Minimum Mulai Bulan Depan, Bisnis-bisnis Berkomentar

“Pemakaian masker di luar ruangan adalah opsional, tetapi tetap dianjurkan,” katanya saat konferensi pers, Rabu (27/4/2022), dilansir Channel News Asia.

Menteri mengatakan bahwa orang-orang juga didorong untuk memakai masker di luar ruangan di tempat-tempat ramai seperti di pasar Ramadhan, stadion dan pasar malam.

Khairy juga mengumumkan bahwa semua protokol pengujian untuk pelancong ke negara itu --tes pra-keberangkatan dan kedatangan-- akan dibatalkan bagi mereka yang divaksinasi penuh, mereka yang telah pulih dari infeksi Covid-19 enam hingga 60 hari sebelum tanggal keberangkatan, serta pelancong berusia 12 tahun ke bawah.

Namun, mereka yang belum sepenuhnya divaksinasi Covid-19 tetap harus menjalani tes ini dan menjalani karantina wajib lima hari, kata Khairy.

Asuransi perjalanan tidak lagi menjadi prasyarat bagi orang asing yang masuk ke negara itu.

"Anda tidak perlu lagi memiliki traveller's insurance untuk datang ke Malaysia," ujarnya.

Check-in via MySejahtera tidak diperlukan

Khairy juga mengatakan bahwa check-in melalui aplikasi pelacakan kontak MySejahtera tidak lagi diperlukan dan orang-orang yang tidak divaksinasi sepenuhnya juga akan diizinkan memasuki lokasi.

Hanya mereka yang dites positif terkena virus dan telah dikeluarkan perintah pengawasan rumah yang tidak akan diizinkan masuk. Menteri menjelaskan saat konferensi pers bahwa aplikasi MySejahtera masih dibutuhkan.

“Saya mendorong semua untuk mengaktifkan fungsi MySJ Trace untuk tujuan contact tracing,” ujarnya.

Orang-orang masih dapat menggunakan aplikasi untuk melaporkan hasil tes COVID-19 mereka dan menyerahkan penilaian kesehatan mereka ketika mereka berada di bawah karantina, tambahnya.

Sementara itu, bagi mereka yang dinyatakan positif Covid-19 juga dapat dibebaskan lebih awal dari karantina, kata Menteri, dengan ketentuan hasil tes RTK-Ag yang diawasi secara profesional pada hari keempat negatif. Aturan saat ini mengamanatkan karantina tujuh hari untuk kasus positif.

Malaysia sepenuhnya membuka perbatasannya pada 1 April, lebih dari dua tahun setelah membatasi keluar dan masuk karena pandemi COVID-19.

Malaysia melaporkan 3.361 kasus baru COVID-19 pada Selasa, meningkat dibandingkan dengan 2.478 kasus pada Senin (25/4/2022). Jumlah kasus telah menurun di Malaysia selama beberapa minggu terakhir, dengan lima angka kasus harian terakhir dilaporkan pada 13 April.

Puncak lebih dari 30.000 kasus harian tercatat pada bulan Maret.

Hingga Selasa (26/4/2022), lebih dari 16 juta atau 68,1 persen populasi orang dewasa telah menerima dosis booster mereka, sementara 97,6 persen telah menyelesaikan vaksinasi mereka.

Menurut situs web COVIDNOW kementerian, lebih dari 81,5 persen dari total populasi telah divaksinasi sepenuhnya.

Sejak awal pandemi, Malaysia telah melaporkan lebih dari 4,4 juta kasus COVID-19, dengan lebih dari 35.500 kematian.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: