PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) optimis pada tahun 2022 ini perusahaan akan mengantongi keuntungan setelah mengalami kerugian di tahun sebelumnya.
Direktur Keuangan SCNP Donny Herwindo, mengungkapkan bahwa tahun ini perseroan menargetkan laba bersih seebesar Rp10,33 miliar naik 166,21% dibandingkan tahun 2021 lalu yang rugi Rp15,61 miliar.
Pencapaian tersebut akan didorong meningkatnya pendapatan perseroan dari Rp522,92 miliar di 2021 menjadi Rp650,02 miliar.
“Kami yakin target 2022 akan berpotensi besar terwujud dengan optimisme manajemen yang telah terbangun sepanjang tahun 2021. Walaupun Perseroan masih menghadapi Pandemi dan perekonomian yang masih bertumbuh perlahan, tahun 2021 Perseroan telah konsolidasi internal dalam rangka meningkatkan kesiapan untuk merealisasikan ke-5 target yang menjadi fokus tersebut,” ujar Donny, di Bogor, Kamis (28/4/2022).
Baca Juga: Naik Hampir Dua Kali Lipat, Keuntungan Astra Tembus Rp6,8 Triliun dalam Tiga Bulan
Dari sisi ekspor, lanjut Donny, target perseroan untuk 2022 adalah pencapaian porsi 70% revenue dari hasil ekspor dan 30% nya dari hasil penjualan lokal untuk perangkat rumah tangga. Kinerja ekspor Perseraon 2021 tumbuh signifikan, dimana terjadi kenaikan revenue ekspor 525% dibandingkan 2020.
“Peningkatan ini justru terjadi saat pandemi masih melanda sepanjang 2021, saat daya beli masyarakat masih rendah dan kapal untuk shipment sulit diperoleh. Namun SCNP justru mampu meningkatkan kontribusi ekspor dengan nilai yang signifikan dan terus meningkat,” terangnya.
Dari sisi kondisi keuangan, Donny menyatakan figur EBITDA meningkat signifikan di tahun 2021 dibanding 2020. EBITDA 2020 minus Rp 5,5 miliar menjadi plus Rp2,73 miliar di tahun 2021.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasi (COO) SCNP, Shirly Effendy, menuturkan bila untuk alat kesehatan, perseroan akan meluncurkan (Non-Invasive Vascular Analyzer), detektor dini penyakit cardiovascular. NIVA ditargetkan akan meluncur ke pasar pada semester-II 2022.
Baca Juga: Laba Bersih Adhi Commuter Melesat 185% pada Kuaral I 2022
Shirly menjelaskan jika NIVA merupakan alat kesehatan karya anak bangsa yang telah mendukung Pemerintah terkait dengan aspek Total Komponen Dalam Negeri (TKDN).
“Persiapan teknis dan non teknis terhadap NIVA telah dilakukan secara intensif dan ekstensif bersama dengan tim dari ITB dan RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita sepanjang tahun 2021 dan awal semester-I 2022,” ujarnya.
Masih dalam ranah alat kesehatan, Donny menyebutkan bahwa Perseroan menjalin kerja sama dengan PT Oneject Indonesia dan PT Bara Sehat Jaya dalam bentuk penyertaan modal untuk pembentukan JV PT Onesteel Medical Perkasa selaku perusahaan manufaktur jarum suntik.
Dalam kerja sama tersebut SCNP memiliki penyertaan saham sebesar 20% atau senilai Rp2 miliar, dimana kapasitas produksi jarum suntik tahun 2022 dipersiapkan untuk 300 juta unit dan akan ditingkatkan menjadi 900 juta unit tahun 2023.
“Nantinya kita akan memproduksi khusus jarumnya ke Oneject. Nantinya, Oneject yang akan memproduksi jarum suntik secara keseluruhan dan juga menjualnya,” ucap Donny.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: