Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sist Grace Kesal Kaos 'Anies Presiden' Beredar di Program Mudik Gratis, 'Bukan Kali ini Aja!'

Sist Grace Kesal Kaos 'Anies Presiden' Beredar di Program Mudik Gratis, 'Bukan Kali ini Aja!' Kredit Foto: Instagram/Grace Natalie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengecam acara mudik gratis Pemprov DKI Jakarta diwarnai dengan kegiatan kampanye terselubung dengan beredarnya kaos "Anies Baswedan Presiden Indonesia".

Kata Grace, acara mudik itu adalah murni dianggarkan oleh APBD DKI Jakarta, itu artinya kegiatan itu dipungut dari uang rakyat, pengunaannya tak boleh dipolitisir, malah dijadikan ajang kampanye terselubung demi ambisi nyapres.

"Jika dilihat dalam komponen APBD DKI 2022, item penyelenggaraan mudik sudah dialokasikan sebesar Rp13 miliar. Di acara ini, Pak Anies memakai pakaian sebagai Gubernur DKI, dan ini agenda resmi Pemprov DKI. Jadi tidak etis, acara yang dibiayai APBD, diambil dari uang masyarakat dipakai kampanye Anies," kata Grace dikutip Warta Ekonomi.

Grace melanjutkan, jika ada bantahan bahwa Anies sendiri tidak tahu dari mana kaos itu beredar, seharusnya ia beserta anak buahnya langsung melarang beredarnya atribut-atribut politik dalam acara resmi institusi Pemprov DKI.

"Tetapi peristiwa ini bukan kali ini saja, saat soft launcing Jakarta International Stadium, kaos Anies Presiden juga dijual oleh relawan," tegasnya.

Seharusnya di sisa masa jabatan Anies yang tinggal enam bulan lagi, lebih baik Anies memamerkan buah karya kerjanya selama ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. 

"Ini tidak pada tempatnya, enam bulan lagi Anies akan berakhir, kalau saja di sisa masa jabatan ini ia betul-betul fokus untuk menuntaskan masalah utama Jakarta; seperti polusi, banjir, kemacetan, pengadaan air bersih, tapi selama ini itu tidak dilakukan," jelasnya.

Tak banyak yang dikerjakan Anies diluar proyek-proyek kosmetik. Lanjut Grace, padahal, DKI mempunyai APBD terbesar se-Indonesia; Rp400 triliun.

"Tapi tak menghasilkan output yang berarti, malah program prioritas seperti anggaran air bersih dipotong 70 persen, normalisasi banjir dihapus, proyek kosmetik yang tak prioritas malah dikasih anggaran besar.

"Kalau saja relawan bisa melihat kinerja Anies, relawan bisa memamerkan ke publik, bukannya memanfaatkan momen-momen penting ini untuk hal yang tidak penting, menyebar kaos!" kritiknya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: