Kredit Foto: Perpustakaan Nasional
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan komitmennya untuk melindungi pekerja mingran Indonesia di luar negeri. Dia berkata siap mengambil tindakan tegas jika ada pihak yang mempersulit kepulangan PMI.
"Kalau memang ada yang mengganggu nanti ketika mereka pulang di bandara kalau perlu Jawa Tengah menjemput mereka. Kita jemput mereka, penghubung kita minta untuk nungguin, kalau memang ada yang nakal kepada PMI kita tak sikat. Tapi kalau itu regulasi ya harus ikut,” tegas Ganjar.
Pernyataan Ganjar merespons laporan yang disampaikan PMI di Singapura saat open house virtual beberapa waktu lalu.
PMI di Singapura asal Salatiga, Yuli mengaku sedang resah karena muncul isu terkait aturan yang menyulitkan kepulangan mereka ke Indonesia.
“Terima kasih sudah bersedia menyapa kami pak. Mohon izin menyampaikan, ini komunitas PMI di Singapura, saat ini banyak yang urung niat untuk pulang karena isu e-KTKLN yang diberlakukan lagi,” kata Yuli.
E-KTKLN adalah elektronik Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri yang diterbitkan oleh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) sebagai tanda PMI memenuhi syarat untuk bekerja ke luar negeri.
“Saya sudah tiga tahun tidak lihat keluarga. Saya dan teman-teman memohon bantuan untuk bisa diinformasikan ke petugas BP2MI yang di bandara supaya tidak mempergunakan isu KTKLN dengan mafia yang harus bayar,” kata Yuli.
Kegelisahan Yuli dan PMI di Singapura ini tak lepas dari lamanya waktu e-KTKLN. Apalagi, kata Yuli, waktu cuti yang didapat hanya dua minggu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: