Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Habib Kribo Bilang Indonesia Jadi Radikal Jika Dipimpin Anies, Relawan Bala Anies: Tak Berdasar

Habib Kribo Bilang Indonesia Jadi Radikal Jika Dipimpin Anies, Relawan Bala Anies: Tak Berdasar Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ungkapan Habib Kribo melalui akun twitternya akan kekhawatiran Indonesia menjadi negara radikal bila di pimpin Anies Baswedan dinilai sebagai opini tak berdasar.

Ketua Relawan Bala Anies, Sismono Laode, mengatakan bahwa Kribo dikenal sebagai orang yang selalu melemparkan isu atau opini yang tak berdasar.

"Kribo itu kan saat ini dikenal sebagai sosok yang selalu melemparkan isu tak berdasar jauh dari realitas yang ada," ujar Sismono saat dikonfirmasi WartaEkonomi, Jumat (6/5/2022).

Sismono mengatakan, saat ini masyarakat sudah memahami bahwa setiap ungkapan Habib Kribo sangatlah identik sebagai pemecah belah bangsa Indonesia. Baca Juga: Bahaya Buat Anies, Ada Pesaing Berat di Nasdem, Nama Jenderal Andika Mencuat

"Jadi sebenarnya pak kribo ini sedang menunjuk hidungnya sendiri bagi kami, karena pernyataan yang dia sampaikan tidak punya basis data atau basis realita," ujarnya.

Lanjutnya, ungkapan tersebut sangatlah bertolak belakang dengan kondisi Jakarta selama masa jabatan Anies. Menurutnya Jakarta selama hampir 5 tahun terakhir tidak terlihat radikalisme.

Selain itu, toleransi keberagaman itu luar biasa terjadi di Jakarta selama masa kepemimpinan Anies Baswedan.

"Bukan hanya umat muslim non muslim juga mendapatkan tempat yang luar biasa di jakarta pada saat pak anis, perayaan di tempat publik kayak perayaan natal di trotoar beberapa tahun lalu luar biasa," ungkapnya.

Maka dari itu, ia merasa ungkapan dari Habib Kribo tidak layak untuk ditanggapi sebagai sesuatu yang dapat mempengaruhi masyarakat. Baca Juga: Harta Kekayaan Anies Baswedan Naik Dua Kali Lipat, Tapi Punya Utang Segini!

"Gaperlu ditanggapi, ya sekarang ini suasanya masuk syawal perayaan kemenangan, ini harusnya polarisasi itu harus segera di hentikan, tidak bisa bangsa ini memelihara orang yang cenderung melakukan kegiatan verbal yang identik dengan pemecah belah tidak bisa," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: