Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

NATO Acak-acak Eropa, China Pasang Badan di Asia Pasifik Setelah Tahu...

NATO Acak-acak Eropa, China Pasang Badan di Asia Pasifik Setelah Tahu... Kredit Foto: Reuters/Carlos Garcia Rawlins
Warta Ekonomi, Beijing -

Kementerian Luar Negeri China menuduh NATO mengacak-acak dan mengacaukan Eropa sehingga memicu konflik di kawasan Asia-Pasifik. Pernyataan ini sebagai tanggapan setelah menteri luar negeri Inggris mengatakan kepada China bahwa mereka harus “bermain sesuai aturan”.

Dalam pidatonya di Mansion House di London, Liz Truss memperbarui seruan untuk meningkatkan NATO setelah perang Ukraina, dan mengatakan langkah terkoordinasi untuk mengisolasi Rusia dari ekonomi dunia membuktikan bahwa akses pasar ke negara-negara demokratis tidak lagi diberikan. Truss juga menyampaikan peringatan langsung ke China.

Baca Juga: Anak Buah Putin Tuding NATO Terlibat Perang dengan Rusia, Ini Buktinya

“Negara harus bermain sesuai aturan. Dan itu termasuk China,” katanya, dilansir The Guardian.

Wang Wenbin, juru bicara kementerian luar negeri China, menolak komentar Truss dan menuduh NATO menuntut negara-negara lain untuk mematuhi norma-norma dasar sementara itu telah "dengan ceroboh mengobarkan perang dan menjatuhkan bom di negara-negara berdaulat, membunuh dan menggusur warga sipil yang tidak bersalah".

“Nato, sebuah organisasi militer di Atlantik Utara, dalam beberapa tahun terakhir datang ke kawasan Asia-Pasifik untuk mengerahkan kekuatannya dan memicu konflik,” kata Wang.

“Nato telah mengacaukan Eropa. Apakah sekarang mencoba mengacaukan Asia-Pasifik dan bahkan dunia?”

Dalam pidatonya, Truss mengatakan NATO harus mendahului ancaman di Indo-Pasifik dan memperluas pandangannya ke demokrasi di luar keanggotaannya, seperti Taiwan, yang diklaim Beijing sebagai provinsi China yang memisahkan diri dan harus direbut kembali.

Dia menyarankan kenaikan ekonomi China dapat ditargetkan. Sekarang China adalah ekonomi terbesar kedua di dunia setelah Inggris keenam

“(China) tidak akan terus bangkit jika mereka tidak bermain sesuai aturan. China membutuhkan perdagangan dengan G7. Kami (Grup Tujuh/G7) mewakili sekitar setengah dari ekonomi global. Dan kami punya pilihan,” kata Truss.

“Kami telah menunjukkan kepada Rusia jenis pilihan yang kami siapkan ketika aturan internasional dilanggar,” imbuh dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: