Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mohon Maaf Pak Prabowo, Manuver Anda Disebut Sia-Sia Gegara Gabung ke Jokowi

Mohon Maaf Pak Prabowo, Manuver Anda Disebut Sia-Sia Gegara Gabung ke Jokowi Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga menyebut Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, Prabowo Subianto, memanfaatkan momen lebaran untuk melakukan safari politik.

Dia melihat kunjungan Prabowo ke pesantren di Jawa Timur dan Jawa Tengah menjadi indikasi kuat bahwa dirinya siap untuk maju di Pilpres 2024

Baca Juga: Diprediksi Bakal Jadi Oposisi Prabowo, Begini Jawaban PA 212.

“Dua provinsi itu sengaja dikunjungi setidaknya untuk memperkuat dukungan kepadanya,” ujar Jamiluddin dilansir dari GenPI.co, Minggu (8/5).

Hal itu dilakukan Prabowo karena dirinya kalah di dua provinsi tersebut pada Pilpres 2014 dan 2019.

“Prabowo tampaknya tidak ingin mengulangi kekalahan yang sama,” tambahnya.

Oleh karena itu, Prabowo merasa perlu mendatangi pesantren berpengaruh di dua provinsi tersebut.

“Harapannya tentu untuk meningkatkan elektabilitas menjelang Pilpres 2024,” ungkap Jamiluddin.

Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu melihat upaya untuk meningkatkan elektabilitas Prabowo semakin jelas dengan kunjungannya ke Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Baca Juga: Nahloh, Anis Matta Sebut Indonesia Sedang Hadapi Tantangan Besar Yaitu...

Hal itu tampaknya dilakukan Prabowo untuk mendapat dukungan dari Khofifah, yang merupakan sosok berpengaruh di Jawa Timur.

“Jadi, kalau Khofifah bisa diajak menjadi bagian gerbongnya, Prabowo berharap elektabilitasnya di Jatim akan moncer,” tuturnya.

Selain itu, di Jawa Tengah, Prabowo tampaknya sengaja bersafari ke kiai berpengaruh.

“Sebab, peluang mendapat dukungan akan lebih besar daripada Prabowo berlunjung ke tokoh nasionalis,” jelasnya.

Sayangnya, Jamiluddin menilai safari politik Prabowo tidak akan meningkatkan elektabilitasnya secara signifikan.

"Sebab, kalangan Islam sudah banyak yang kecewa terhadap Prabowo setelah dirinya menjadi bagian kabinet Jokowi," tandas Jamiluddin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: