Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Simpan BTC di Bursa Sebabkan Penurunan Harga? Ini Respons Platform Perdagangan Kripto

Simpan BTC di Bursa Sebabkan Penurunan Harga? Ini Respons Platform Perdagangan Kripto Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pelanggaran keamanan dan peretasan sering menyoroti risiko menyimpan Bitcoin (BTC) di bursa terpusat. Seorang analis bahkan mengklaim bahwa menjaga BTC di bursa juga merupakan faktor untuk penurunan harga.

Rufas Kamau, analis riset dan pasar di Scope Markets Kenya, menjelaskan pemikirannya tentang mengapa menjaga BTC di bursa menurunkan harga koin. Melansir dari Cointelegraph, Rabu (11/5/2022) Kamau percaya bahwa membeli BTC di bursa hanya berarti membeli "Saya berhutang budi kepada Anda," atau IOU, yang ia gambarkan sebagai "bitcoin kertas."

Baca Juga: SBI Motor Japan Umumkan Pembayaran Mobil Bekas Menggunakan BTC dan XRP

Analis juga menunjukkan bahwa pertukaran menciptakan banyak cara untuk mencegah penarikan BTC, seperti biaya penarikan yang tinggi. Di sisi lain, pertukaran mendorong menjaga BTC di bursa dengan menyediakan layanan staking.

Menurut Kamau, ini dilakukan karena bursa menjual Bitcoin yang mereka kustodian kepada pembeli lain sementara pemilik IOU tetap senang mendapatkan hasil persentase tahunan pada BTC mereka.

Baca Juga: Aksi Jual Kemarin Bawa Pasar Kripto ke Posisi Terendah, BTC Kini Bersiap untuk Bearish

Kamau mengklaim bahwa karena proses ini, investor yang menjaga BTC di bursa mengalami defisit, karena memungkinkan pertukaran untuk "mencetak" Bitcoin dan ketika pasokan naik, harganya turun. Dia juga mendesak pengguna untuk menjaga kepemilikan mereka dari pertukaran, menyebutnya "hal logis yang harus dilakukan jika Anda ingin mengubah dunia dengan Bitcoin."

Sementara banyak akun menyukai dan me-retweet utas Kamau di Twitter, tidak semua orang setuju dengan ucapannya. Pengguna Twitter Koning_Marc menanggapi, menyebut tuduhan itu "spekulasi liar yang terbaik."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: