Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan BUMN dan Afiliasinya Mau Geruduk Pasar Modal, Bursa Harap . . .

Perusahaan BUMN dan Afiliasinya Mau Geruduk Pasar Modal, Bursa Harap . . . Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan bahwa ada satu perusahaan yang terafiliasi dengan perusahaan BUMN yang tengah berencana memperoleh dana dari pasar modal. 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengungkapkan jika beberapa perusahaan BUMN dan anak perusahaan BUMN telah menemui BEI untuk berdiskusi dan mempersiapkan rencana IPO dalam waktu dekat. 

“Tentunya kondisi ini menjadi hal yang menggembirakan apabila perusahaan-perusahaan BUMN tersebut segera go public. Diharapkan perusahaan-perusahaan BUMN tersebut dapat menciptakan pasar modal Indonesia semakin semarak,” kata Nyoman, di Jakarta, Selasa (11/5/2022).

Baca Juga: Pasar IPO Global Mengalami Perlambatan Signifikan di Q1 2022

Nyoman menuturkan bila berdasarkan data yang ada, pada tahun 2021 PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) telah tercatat sahamnya di BEI. Sedangkan pada tahun 2022 PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP), sahamnya juga sudah tercatat di BEI dan diharapkan tahun ini akan bertambah lagi perusahaan BUMN yang sahamnya tercatat di BEI. 

Sayangnya, Ia masih enggan untuk mengungkapkan nama calon Perusahaan Tercatat. “BEI belum dapat menyampaikan sampai dengan calon Perusahaan Tercatat tersebut mendapatkan ijin publikasi dari OJK,” jelasnya. 

Baca Juga: Bursa Ungkap Ada 38 Perusahaan yang Tengah Antri Masuk Bursa, Ini Daftarnya

Sementara itu, Bursa mencatat hingga saat ini ada sebanyak 38 perusahaan yang tengah antri untuk melaksanakan IPO.

“Sampai dengan tanggal 10 Mei 2022 masih terdapat 38 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI dan salah satunya adalah afiliasi BUMN,” katanya. 

Adapun, ke 38 perusahan tersebut berasal dari berbagai sektor antara lain 2 perusahaan basic materials, 2 peerusahaan industrials, 4 perusahaan transportation & logistic, 7 perusahaan consumer non-cyclicals, 7 perusahaan consumer cycclicals, 2 perusahaan technology, 2 perusahaan healthcare, 3 perusahaan energy, 4 perusahaan properties & real estate, dan 5 perusahaan infrastructures. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: