Umumkan Investasi Q1 ke 13 Startup, Accelerating Asia Siap Perluas Pasar dan Jejak Industrinya
Pada Q1 2022 Accelerating Asia juga melakukan investasi lanjutan ke Shuttle, Transtrack.ID, Numu dan Giftpack, menambah investasi tambahan ke ProjectPro dan iFarmer yang dibuat pada tahun 2021.
Accelerating Asia pertama kali berinvestasi di enam perusahaan tersebut pada tahun 2020 dan 2021, dan sejak saat itu pendapatan bulanan rata-rata telah meningkat 332% dan diperkirakan akan meningkatkan pendapatan menjadi rata-rata lebih dari $16 juta di tahun pembukuan ini. Sejak bergabung dengan kumpulan aset investasi Accelerating Asia, para startup investasi juga telah meluncurkan penawaran produk baru, menandatangani klien baru, dan mengoptimalkan operasi untuk mempertahankan pertumbuhan pendapatan dan mengembangkan aliran pendapatan baru.
Baca Juga: Sudah Resmi dan Dibuka! Accenture Delivery Centre Hadir di Semarang
Selain investasi dari Accelerating Asia, startup-startup ini telah menggalang dana dari Cocoon Capital, Dana Pemberdayaan Wanita Indonesia (sebuah inisiatif dari Moonshot Global & YCab Ventures), Draper Startup House Ventures Fund, HH VC Investments, Startup Bangladesh, Impact Collective, dan angels investor di pendanaan Accelerating Asia.
General Partner Accelerating Asia, Craig Bristol Dixon, mengungkapkan. “Kami bersemangat untuk terus berinvestasi di perusahaan kumpulan aset investasi kami seiring mereka tumbuh bersama investor institusional terkemuka. Terdapat permintaan pasar dan investor yang signifikan untuk kumpulan aset investasi tersebut, terutama dalam digitalisasi jaringan transportasi dan logistik dengan industri pada titik belok di negara berkembang seperti Bangladesh dan Indonesia. Dengan solusi telematika armada mereka dan pengalaman industri yang luas dari tim pendiri, TransTRACK.ID berada di jalur yang tepat dengan berhasil meraup pangsa pasar kargo dan logistik yang diharapkan bernilai US$383 miliar pada tahun 2023,”
“Di Bangladesh, ekosistemnya berada pada titik yang sama dengan Indonesia saat 5-6 tahun yang lalu, dan pertumbuhan PDB-nya berada di jalur yang tepat untuk menjadi ~7% pada tahun 2022, menjadikannya salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat secara regional. Minat investor terhadap kumpulan aset investasi kami meningkat sejak kami pertama kali mulai berinvestasi di Bangladesh pada tahun 2019 sebagai salah satu Perusahaan Modal Ventura (VC) bertaraf internasional pertama. Contohnya, Shuttle telah berhasil berkembang dari awalnya sebagai solusi transportasi yang aman bagi wanita hingga memperluas layanannya untuk memasukkan penawaran B2B untuk perusahaan dan jalan lainnya.” tambah Craig.
Baca Juga: Resmi Akuisisi Bank Bisnis, PT FinAccel Miliki Saham Mayoritas Sebesar 75%
Accelerating Asia meluncurkan Fund II pada tahun 2021, Cohort 6 merupakan investasi gelombang kedua untuk Fund II yang akan menyebarkan modal ke startup pra-seri A di seluruh wilayah Asia Tenggara dan Selatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: