Awaluddin mengungkapkan, dalam membangun jaringan kelistrikan di desa-desa tersebut tidaklah mudah. Tim PLN harus menghadapi beragam tantangan salah satunya adalah masalah geografis dengan medan yang berat, akan tetapi tantangan tersebut tetap ditempuh dengan tujuan mandat pendorong pertumbuhan ekonomi yang diemban PLN.
Salah satunya saat pembangunan di Dusun Dunru, Kabupaten Bone terjadi longsor di beberapa titik lokasi akibat hujan deras terus menerus. Selain itu di Desa Cenrana, Kabupaten Maros jembatan penyeberangan yang digunakan untuk memobilisasi material sempat mengalami kerusakan.
Baca Juga: Beban Listrik di Jawa Barat Naik 13 persen Saat Libur Lebaran 2022, Kata PLN UID Jabar
"Tantangan tersebut tentunya tidak menyurutkan kami untuk melistriki hingga ke pelosok," ujarnya.
Untuk itu, ia optimistis kehadiran listrik dapat menggerakkan perekonomian warga sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu, dengan adanya akses listrik maka akan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, meningkatkan akses pendidikan, kesehatan serta tentunya akses informasi.
Baca Juga: Soal Program KBLBB dan Kompor Induksi di Jatim, Anak Perusahaan PLN Ini Jamin Pasokan Listrik Aman
"Kami bersyukur berkat dukungan masyarakat dan stakeholder, listrik dapat dinikmati di desa-desa tersebut. PLN berkomitmen untuk melistriki desa demi desa di daerah 3T untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat luas, serta anak-anak dapat belajar di malam hari," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: