Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

UAS Diusir dari Singapura, PA 212: Ada yang Panik, Sudah Dirancang Sistematis Berkaitan Pemilu 2024

UAS Diusir dari Singapura, PA 212: Ada yang Panik, Sudah Dirancang Sistematis Berkaitan Pemilu 2024 Kredit Foto: Instagram/Ust Abdul Somad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin menyebut dugaan deportasi terhadap Ustaz Abdul Somad (UAS) yang dilakukan imigrasi Singapura telah dirancang, karena ada pihak yang panik dengan pengaruh UAS.

Menurutnya, sebagai pendakwah, UAS memiliki pengaruh yang sangat besar dan tidak dekat pemerintah yang berkuasa.

“Saya melihat ada yang panik dengan pengaruh dakwahnya UAS dan semakin banyak pendukungnya. Dan UAS bukan merupakan ulama penjilat kekuasaan. Enggak heran ada upaya-upaya yang ingin menghambat dakwahnya termasuk di luar negri, tentunya rezim ini diduga sudah mengkondisikannya,” kata Novel kepada Suara.com, Selasa (17/5/2022).

Baca Juga: UAS Dikabarkan Dideportasi dari Singapura, Politisi Demokrat Berang: Itu Pelecehan Bagi Indonesia!

Dia juga mengatakan deportasi yang dilakukan Singapura, berkaitan dengan pemilihan umum yang bakal digelar pada 2024 mendatang di Indonesia. Mengingat banyak warga negara Indonesia yang menetap di Singapura.

“Sehingga ada satu langkah untuk bisa menjegal dakwah UAS karena para WNI jelas mempunyai hak suara di pemilu 2024,” ujarnya.

“Sehingga dari sekarang sudah mulai menjegal UAS agar pengaruh UAS di Singapore tidak sampai kepada para WNI di sana dan saya tidak tahu kalau ada alasan lain sampai UAS bisa dideportasi dari Singapore,” sambungnya.

Sementara itu, mengutip dari Antara, Kepala Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Singapura, Ratna Lestari membantah UAS dideportasi dari Singapura.

“Saya mau meluruskan, petugas imigrasi sudah menyatakan bahwa beliau tidak dideportasi, tetapi ditolak izin masuknya ke Singapura karena tidak memenuhi syarat kriteria warga asing untuk ke Singapura,” kata Ratna. 

“Jadi belum masuk ke Singapura dan izin masuknya ditolak,” tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: