Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Maudy Ayunda: Indonesia Mengajak Anggota G20 Perkuat Gotong Royong untuk Pulihkan Pendidikan

Maudy Ayunda: Indonesia Mengajak Anggota G20 Perkuat Gotong Royong untuk Pulihkan Pendidikan Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru Bicara Pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia, Maudy Ayunda menyatakan Indonesia mengajak negara anggota G20 untuk memperkuat komitmen dan bergotong royong memulihkan kembali dan menciptakan pendidikan yang berkualitas. Ia mengungkapkan, selama dua tahun terakhir banyak sekali tantangan dunia pendidikan yang harus dihadapi.  

Mulai dari penerapan pembelajaran sistem online dan kendala teknologi, terbatasnya media pembelajaran, kesehatan mental siswa dan guru, hingga situasi learning loss siswa telah menghantui selama dua tahun terakhir ini.  

Baca Juga: Tawarkan Kuliner Lokal, Menteri Johnny Ajak Delegasi Hadiri Pertemuan Ketiga DEWG G20

"Tapi secara perlahan kita bisa mengatasinya," kata Maudy dalam Konferensi Pers di Jakarta, Kamis (19/5/2022). 

Pada pertemuan perdana kelompok kerja pendidikan (Education Working Group/EdWG), yang dilaksanakan di Yogyakarta pada Maret 2022, negara-negara anggota G20 telah menyepakati komitmen untuk mendukung empat agenda prioritas Indonesia di bidang pendidikan, di antaranya, pendidikan berkualitas untuk semua, teknologi digital dalam pendidikan, solidaritas dan kemitraan, serta masa depan dunia kerja pasca Covid-19 sebagai solusi bersama untuk bangkit dari situasi pandemi. 

Secara umum, jelas Maudy, ada tiga isu yang dibicarakan dalam Presidensi G20 Indonesia berdasarkan dua pertemuan terakhir. Pertama, pendidikan berkualitas untuk semua melalui upaya penanganan learning loss. 

"Disadari atau tidak setelah satu tahun pandemi, para siswa mengalami penurunan kemampuan belajar dan pengetahuan. Baik secara spesifik, atau umum," jelas dia. 

Berdasarkan hasil riset Kemendikbudristek sebelum pandemi, kemajuan belajar selama satu tahun untuk kelas 1 SD adalah sebesar 129 poin untuk literasi dan 78 poin untuk numerasi. Namun setelah pandemi, siswa mengalami learning loss setara dengan enam bulan dan lima bulan belajar. Masing- masing untuk literasi dan numerasi. 

Baca Juga: Gak Ditahan-tahan! Soroti Kasus Deportasi Singapura, Abu Janda Nilai Itu Cara Allah Merendah UAS!

"Jika tidak segera diatasi, learning loss akan berpengaruh pada keseluruhan kualitas pendidikan Indonesia," terang dia. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: