Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dapat Penugasan Atasi Covid, Holding BUMN Farmasi Raih Pendapatan Rp43,4 Triliun di 2021!

Dapat Penugasan Atasi Covid, Holding BUMN Farmasi Raih Pendapatan Rp43,4 Triliun di 2021! Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Farmasi berhasil catatkan pendapatan konsolidasi Rp43,4 triliun di 2021. 

Adapun pendapatan tersebut diperoleh holding BUMN Farmasi ini didorong oleh pengadaan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Sentimen Positif Saham-Saham Sektor Farmasi Masih Kuat

"Pencapaian pendapatan kami pada 2021 sebesar Rp43,4 triliun atau 253,7 persen dari Rencana Kinerja Anggaran Perusahaan atau RKAP Tahun 2021," ujar Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir dalam rapat dengar pendapat dengan komisi VI DPR RI, Senin (23/5/2022).

Basyir mengatakan, kenaikan pendapatan tersebut dikarenakan adanya penugasan pengadaan vaksin covid-19 dari pemerintah sebesar Rp26,81 triliun.

Di samping itu perseroan juga mendapatkan kenaikan pendapatan dari adanya sinergi dengan seluruh anak perusahaan.

"Mulai dari alat kesehatan, medical device, suplemen dan obat-obatan, dan vaksin jadi jika dibandingkan dengan RKAP 2021 ini terdapat kenaikan yang cukup signifikan realisasinya," ujarnya.

Begitupun dengan postur EBITDA Holding BUMN Farmasi yang terdiri dari Bio Farma, Kimia Farma dan Indofarma, mengalami kenaikan yang sangat signifikan dibandingkan dengan tahun 2020 yang mana EBITDA Holding Farmasi tumbuh sebesar 206,3 persen atau sebesar Rp4,02 triliun. 

"Kemudian juga untuk postur laba rugi tahun 2021, kami secara konsolidasi mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,93 triliun atau mencapai 186,9 persen terhadap RKAP 2021," ungkapnya.

Baca Juga: Soal Bendera LGBT, Jubirnya Habib Rizieq Marahnya Bukan Main: Emang Bangsa Barat Itu Banyak Idiot!

Jika dibandingkan dengan tahun 2020, maka laba bersih konsolidasi Holding BUMN Farmasi tahun 2021 tumbuh 567,8 persen. Kenaikan laba bersih ini juga tentunya akibat dampak dari proses penanganan pandemi Covid-19 baik yang sifatnya penugasan maupun yang langsung dilakukan di sektor reguler.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: