Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Andrian INKOPPAS: Pak Luhut Sangat Tahu Persoalan Sawit, Kita Dukung

Andrian INKOPPAS: Pak Luhut Sangat Tahu Persoalan Sawit, Kita Dukung Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak goreng yang tak kunjung turun masih menjadi isu hangat hingga kini. Informasi terbaru tentang perkembangan harga minyak goreng, pemerintah menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan untuk menangani persoalan tersebut. 

Menanggapi hal tersebut, kondisi tersebut, Ketua Hubungan Anter Lembaga Induk Koperasi Pedagang Pasar (INKOPPAS) Andrian Lame Muhar mengaku menyambut baik ditunjuknya Luhut sebagai pemegang komando persoalan krisis migor.

Dia berharap persoalan minyak goreng tidak semakin berlarut-larut. Menurutnya, Luhut berkompeten di bidang kelapa sawit, sehingga mampu mengambil langkah dengan tepat.

“Mudah-mudahan ditunjuknya pak Luhut Binsar Panjaitan (LBP) sebagai leader untuk memantau pergerakan minyak goreng dari hulu ke hilir membawa angin segar,” ujar Andrian Lame. 

Menurut Andrian Lame, sekarang permasalahan nya sekarang minyak goreng subsidi sangat sulit juga jalannya karena diatur di kemenperin untuk soal pendistribusian minyak goreng subsidi masih mengalami kendala, seperti distributor (D1 dan D2). 

Semua produsen minyak goreng juga agak kesulitan dengan beberapa aturan di Kemenperin bahwa dalam aturan itu pedagang di INKOPPAS harus melampirkan NPWP. Karena tidak semua pedagang punya NPWP. 

Namun demikian, Andrian menyatakan pihaknya terus melakukan konsolidasi agar minyak goreng bisa terus tersalurkan, terkait harga minyak goreng yang dirasakan masih terlalu tinggi. Dia mengakui, sebenarnya pedagang menjerit dengan harga minyak goreng yang masih tinggi.

“Dia (Luhut) sangat tahu, kenapa sih harga minyak goreng masih tinggi. Kadang masih langka, apa sih kendalanya. Masalah di hulunya seperti apa, di hilir seperti apa. Saya rasa LBP orang yang mumpuni mengatasi hal itu,” ungkap Andrian.

Andrian melihat langkah pertama yang dilakukan LBP yaitu ingin mengaudit perusahaan sawit sangat baik. Karena dengan harga tinggi, konsumen menurun, sehingga penghasilan mereka menurun. Lantaran itu, katanya, akan membuat para pedagang menurunkan spread keuntungan mereka, sehingga harga terjangkau masyarakat.

“Dari audit mungkin bisa dilihat kenapa harganya bisa tinggi, lalu kenapa bisa langka,” terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: