- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Asiantrust Asset Management Mau Lakukan Revolusi Mental Dunia Investasi
Dari data survey Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI), total dana kelolaan investasi pada Juni 2020 tercatat sebesar Rp 718 triliun. Berkurang dari dana kelolaan akhir 2019 yang sebesar Rp809 triliun atau turun 11 persen.
Selain itu Total dana kelolaan investasi di Indonesia dibandingkan total GDP lebih rendah dari negera-negara seperti Malaysia dan Thailand.
Melihat tren yang menurun itu Asiantrust Asset Management ingin membantu pemulihan dunia investasi di Indonesia. Perusahaan yang sudah mendapatkan izin dari OJK sejak awal 2022 mempunyai misi memberikan edukasi dalam pengelolaan dana investasi.
Baca Juga: Mau Investasi Saham di Pasar Modal? Gampang Kok, Begini Caranya
"Sebelum pandemi banyak perusahaan aset manajemen berhenti beroperasi dan terlibat kasus, hal itu menyebabkan berkurangnya kepercayaan publik terhadap lembaga keuangan aset manajemen," ujar Komisaris Asiantrust Asset Management, Agustinus Harjono.
"Selain itu bila kita bandingkan dengan GDP angka itu ekuivalen hanya sebesar 3-4% dari GDP. Masih jauh dari negara tetangga kita seperti Thailand yang 31% dari GDP atau 10 kali lipat dari Indonesia. Sementara Malaysia 30% dari GDP," lanjutnya.
Asiantrust Asset Management melihat bahwa bisnis pengelolaan aset nasabah tak sekadar cuan semata, namun juga meliputi edukasi publik akan investasi yang benar. Sehingga dalam menjalankan bisnis perusahaan berlandaskan akan risk profile dan tujuan nasabah ketika aset atau dana mereka dikelola.
“Filosofi kami adalah membagun orangnya. Kami melihat perlunya ada pembangunan semacam revolusi mental di dunia investasi retail untuk publik lebih sadar dan mau belajar tidak hanya sekadar cuan saja jadi kami ingin mengedukasi dunia investasi,” ungkap Agustinus.
Baca Juga: BEI Siapkan Produk Investasi Terbaru
Latar belakang nasabah kata Agustinus berbeda-beda. Karena hal itu Asiantrust Asset Management akan memberikan solusi yang terbaik dan edukasi sesuai kebutuhan setiap nasabah mereka.
"Kami melihat perlunya ada pembangunan semacam revolusi mental di dunia investasi retail untuk publik lebih sadar mengenai investasi-investasi mereka. Hingga, kami berharap bahwa kami bisa memberi edukasi kepada nasabah dan membuat proses yang transparan jadi para nasabah bisa mengerti bahwa portofolio mereka. dikelola dengan baik," ujar Agustinus.
Saat ini terdapat tiga strategi produk reksadana yang dikeluarkan oleh Asiantrust Asset Management, yaitu Strategi Yield Enhancement, Strategi Capital Appreciation, Strategi Ekuitas High Conviction.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: