Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gobel: Gol Pancasila Itu Sejahtera Bersama

Gobel: Gol Pancasila Itu Sejahtera Bersama Kredit Foto: NasDem
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, mengingatkan tentang pentingnya pelaksanaan Pancasila dan pembudayaan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

"Gol Pancasila itu kesejahteraan bersama dan budi pekerti manusia Indonesia," katanya, Kamis (2/6/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima.

Baca Juga: Gobel: APBN 2023 Harus Dorong Ekonomi Berkualitas

Hal itu ia sampaikan saat menjadi salah satu pembicara dalam Silaturahmi Nasional yang diselenggarakan DPP Partai Nasdem. Acara tersebut diadakan dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni. Tema acara tersebut adalah "Kita Pancasila; Pancasila Menjawab Tantangan Zaman".

Acara yang dibuka Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh itu menghadirkan pembicara Rachmat Gobel, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menneg BUMN Erick Thohir, Menkominfo Johny G Plate, dan Menparekraf Sandiaga Uno. Acara ditutup oleh Menko Polhukam Moh Mahfud MD.

Pada kesempatan itu Gobel secara retoris bertanya, "Apakah Pancasila sudah dilaksanakan?" Ia menjawab bahwa Pancasila sudah dan belum dilaksanakan. Secara yuridis, katanya, Pancasila sudah diterjemahkan dalam beragam regulasi.

Baca Juga: Muncul Saat Dekat Hari Lahir Pancasila, GP Ansor Cimahi Khawatir Soal Kelompok Khilafatul Muslimin

Sebagai contoh ia menyebutkan tentang hadirnya UU Cipta Kerja. Menurutnya, UU tersebut dibuat untuk mengundang investasi dengan memberikan banyak kemudahan. Namun ia menyatakan investasi itu harus memperkuat NKRI, bukan memperlemahnya. "Investasi itu harus dilihat apakah memberikan value kepada kita atau cuma mempekerjakan rakyat kita belaka," katanya.

Karena itu, Gobel membedakan antara pembangunan sumberdaya manusia dan mempekerjakan manusia. "Pada yang pertama, investasi bukan sekadar memberikan lapangan kerja tapi yang terpenting adalah meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pelatihan, peningkatan skill, dan membangun wawasan, sedangkan yang kedua lapangan kerja hanya dilihat dari sisi besaran upah semata," katanya.

Menurutnya, pembedaan itu penting dalam kerangka transfer teknologi dari setiap investasi yang datang ke Indonesia. Gobel menyatakan, ada tiga tingkatan dalam masalah transfer teknologi. Pertama, transfer of job. Kedua, transfer of knowhow. Ketiga, transfer of technology itu sendiri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: