Ukraina Dapat Bantuan Roket Monster, Rusia: Amerika Sengaja Menyiramkan Bensin ke Api!
Janji Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk memasok Ukraina dengan rudal canggih telah menuai reaksi keras Rusia. Negeri Beruang Merah menuding AS berusaha memperpanjang perang.
"AS sengaja menyiram bensin ke api dengan pengiriman tersebut. Pasokan semacam itu tak berkontribusi pada kesediaan para pemimpin Ukraina untuk melanjutkan negosiasi damai," ungkap Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, dilansir dari BBC.
Baca Juga: Narasi Rusia dalam Kondisi Normal Tetap Dimainkan Putin, Terkuak Alasannya
Kecaman serupa juga datang dari Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. Menurutnya, pengumuman Biden meningkatkan risiko terseretnya 'negara ketiga' ke dalam konflik.
Rudal jarak jauh itu untuk membantu pasukan Ukraina menyerang pasukan musuh dengan lebih tepat dari jarak yang lebih jauh. AS sebelumnya tak bersedia menyediakan senjata lantaran takut disalahgunakan untuk melawan target di Rusia. Namun, Kyiv menjamin kekhawatiran itu tak akan terjadi.
Pada Rabu (1/6), Biden mengumumkan bantuan mematikan tersebut akan memperkuat posisi negosiasi Kyiv melawan Rusia dan lebih memungkinkan solusi diplomatik.
Menurut seorang pejabat senior AS, paket senjata baru itu akan mencakup 4 Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi M142 (HIMARS).
"Ini adalah sistem berpemandu presisi dengan jangkauan yang lebih jauh. Jadi, kami pikir sistem ini akan sangat berguna untuk target bernilai tinggi, sehingga pasukan Ukraina dapat membendung sebagian tekanan di depan," terang Wakil Menteri Pertahanan Dr Colin H Kahl.
Sistem tersebut dapat meluncurkan sejumlah rudal presisi terpandu pada target sejauh 70 km, lebih jauh dari artileri yang dimiliki Ukraina saat ini. Alutsista ini juga diyakini lebih akurat daripada padanannya di Rusia.
Gedung Putih baru setuju memberikan roket tersebut setelah mendapat jaminan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kalau senjata itu tak akan digunakan untuk menyerang sasaran di dalam Rusia.
"Kami tak akan mengirim sistem roket ke Ukraina yang dapat menyerang Rusia," tulis Biden pada Rabu (1/6/2022).
Zelensky mengonfirmasinya dalam wawancara untuk jaringan AS Newsmax.
"Kami tak tertarik dengan apa yang terjadi di Rusia. Kami hanya tertarik pada wilayah kami sendiri di Ukraina," tegasnya.
Namun, Rusia tak mempercayai pernyataan Zelensky.
"Untuk bisa percaya, kami perlu memiliki pengalaman Kyiv memenuhi janjinya. Tapi tak ada. Kami yakin AS secara langsung dan sengaja menyiramkan bensin ke api. AS jelas memegang prinsip akan melawan Rusia hingga titik darah penghabisan Ukraina," tutur Peskov.
Roket terbaru ini akan menjadi inti dari paket bantuan senilai USD 700 juta (Rp10 triliun) untuk Ukraina yang akan diresmikan pada Rabu (1/6). Helikopter, senjata antitank, kendaraan taktis, dan suku cadang akan dimasukkan dalam paket bantuan militer ke-11 yang disetujui AS untuk Ukraina sejak invasi dimulai pada Februari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto