Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menyayangkan absennya BUMN dalam gelaran Formula E.
Ia pun menilai ada motif politik yang melatarbelakangi kondisi tersebut.
Baca Juga: Eng Ing Eng, Anies Baswedan Ungkap Sosok yang Berkontribusi Besar dalam Formula E, Yaitu...
"Sebab, terkesan ada kontestasi politik dalam perhelatan tersebut," ujar Dedi kepada GenPI.co, Senin (6/6).
Padahal, kata Dedi, perhelatan yang digelar sejak 4 Juni tersebut bukan hanya mengangkat nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saja.
"Itu bukan gelaran Anies Baswedan secara personal, melainkan program yang menunjukkan wajah Indonesia," tuturnya.
Dedi juga mengatakan tidak adanya sponsor dari BUMN justru membuat nama Anies meroket.
"Nihilnya andil BUMN akan membuat Anies berpeluang menjadi tokoh paling dianggap berprestasi," ucapnya.
Sebab, menurutnya, hal tersebut menegaskan soliditas yang dibangun Anies dan timnya dalam menggelar perhelatan tersebut.
"Tentu dengan Partai NasDem melalui totalitas Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni memimpin Formula E," kata dia.
Baca Juga: Aziz Yanuar Ungkap Capres 2024 Dukungan FPI, Anies Baswedan Disebut-Sebut
Oleh sebab itu, Dedi menilai Formula E bisa menjadi penutup prestasi Anies Baswedan yang akan segera menyelesaikan masa jabatannya sebagai gubernur.
"Formula E dapat dinilai luar biasa. Anies masih bisa bertahan di bawah tekanan politik," pungkas Dedi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar