15.000 Tentara Rusia Tewas, Jenderal Rusia Kembali Terbunuh di Medan Perang Ukraina
Seorang jenderal Rusia kembali jadi korban tewas dalam perang Ukraina yang telah memasuki hari ke-100. Hal ini diungkap pada Minggu (5/6/2022) oleh reporter media pemerintah Rusia, Alexander Sladkov.
Melalui aplikasi pesan Telegram, Sladkov mengatakan bahwa pejabat militer itu, Mayor Jenderal Roman Kutuzov, terbunuh di Ukraina timur.
Baca Juga: Warga Rusia Kesulitan Akses Bermacam Kenikmatan Duniawi, Putin Penyebabnya
Tidak segera diketahui kapan dan di mana tepatnya Kutuzov tewas. Belum juga ada komentar langsung dari Kementerian Pertahanan Rusia. Namun, laporan kematian Kutuzov telah menambah serangkaian figur militer Rusia berpangkat tinggi yang mati selama invansi.
Pasukan Rusia saat ini telah mengintensifkan serangannya untuk merebut Sievierodonetsk, kota utama di wilayah Donbas timur Ukraina yang menjadi sasaran Moskow usai gagal merebut ibu kota Kyiv di awal perang.
Kremlin, sementara itu, telah mengklasifikasikan kematian militernya sebagai rahasia negara bahkan di masa damai.
Negara ini juga belum memperbarui angka resmi korbannya akibat perang sejak 25 Maret, ketika dikatakan bahwa 1.351 tentara Rusia telah tewas sejak dimulainya 'operasi militer' pada Februari.
Namun, sejauh ini, diperkirakan bahwa Rusia kehilangan setidaknya 15 ribu tentara dalam perang, atau mungkin bisa lebih. Dan di antara yang tewas itu, kata media Ukraina dan Barat, ada setidaknya 12 jenderal Rusia yang terbunuh.
Pada Senin (6/6/2022), kementerian pertahanan Inggris juga mengatakan bahwa Rusia tampaknya telah menderita kerugian yang signifikan di antara para perwira menengah dan juniornya.
Sementara itu, pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin memecat lima jenderal dari petinggi militer negara itu. Laporan ini diungkap oleh surat kabar Rusia Pravda, yang mengutip kutipan dekrit yang dikonfirmasi oleh sebuah sumber asli.
Menurut kantor berita tersebut, dekrit dari Putin mencantumkan lima jenderal besar. Mereka adalah Vasily Kukushkin; Alexander Laas; Andrey Lipilin; Alexander Udovenko; dan Yuri Instrankin serta kolonel polisi Emil Musin. Mereka ini dilaporkan memegang posisi terdepan di militer untuk berbagai wilayah yang dipegang.
Pemberhentian kelima jenderal tersebut terjadi hanya beberapa minggu usai dua jenderal lainnya dipecat karena berkinerja buruk di perang Ukraina.
Menurut intelijen Inggris, Letnan Jenderal Serhiy Kisel, yang memimpin pasukan elite Tank Pengawal 1, telah diskors karena gagal menangkap Kharkiv. Jenderal yang satunya, Wakil Laksamana Igor Osipov, yang mengepalai Armada Laut Hitam Rusia, dipecat setelah kapal perang Moskva tenggelam pada bulan April lalu.
Sementara lebih banyak jenderal dipecat, komandan tertinggi Rusia untuk perang Ukraina, Jenderal Alexander Dvornikov dilaporkan tidak terlihat selama berminggu-minggu. Berita ini membuat beberapa pejabat AS berspekulasi bahwa Dvornikov juga mungkin telah dicopot dari jabatannya.
Diwartakan Reuters dan Business Insider, Jumat (3/6) lalu telah menandai hari ke-100 perang Ukraina, yang dimulai ketika Putin melancarkan invasinya pada 24 Februari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: