Bikin Guntur Romli Mingkem, Orang Demokrat: Ahok Mainkan Politik Identitas, Kalah, Dipenjara, Pendukungnya Sakit Jiwa
Politisi Partai Demokrat Taufik Rendusara menuding Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan pendukungnya memainkan politik identitas pada Pilkada DKI Jakarta 2017 silam saat melawan Anies Baswedan.
Taufik bahkan mengatakan para pendukung Ahok juga sakit jiwa lantaran sudah susah payah memainkan politik identitas, namun jagoannya keok dan sukses ditaklukan Anies Baswedan.
Parahnya lagi Ahok justru dijebloskan ke penjara karena kasus penistaan agama Islam, setelah keluar penjara Ahok juga ditolak menjadi menteri di kabinet Jokowi, bahkan sempat diwacanakan menjadi Wakil Presiden, namun itu kandas karena statusnya sebagai mantan Narapidana.
Pernyataan ini disampaikan Taufik merespons omongan politisi Parta Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli yang mengatakan kemunculan FPI reborn yang mendukung Anies Presiden memang sengaja dibayar oleh pendukung Anies untuk mendeklarasikan dukungan pada aksi unjuk rasa yang digelar di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat Senin (6/6/2022).
“Ahok mainan politik identitas -> kalah + dipenjara -> gak boleh jadi menteri -> gak boleh jadi wapres -> gak boleh jadi presiden = teman ahok pada sakit jiwa,” kata Taufik Rendusara melalui akun Twitter @TRendusara, seraya melampirkan sebuah foto Anies Baswedan dan Jokowi yang tampak sedang tertawa ngakak ketika menonton Formula E sebagaimana dilihat Populis.id, Rabu (8/6/2022)
Sebelumnya, Guntur menduga memiliki tiga dugaan soal siapa yang membayar FPI Reborn, yakni orang Anies, bohir FPI, dan lawan politik Anies.
Namun, ia menilai bahwa yang paling mungkin membayar FPI reborn adalah orang Anies atau bohir FPI. Pasalnya, ia menilai tidak masuk akal jika lawan politik Anies yang melakukannya.
“Katanya pendemo FPI Reborn ngaku dibayar. Terus siapa yang bayar? Ada 3 kemungkinan,” kata Guntur Romli melalui akun Twitter resminya, @GunRomli pada Selasa, 7 Juni 2022.
“1. Orang Anies sendiri, ini buat cuci tangan/exit, bikin demo sendiri terus dibantah sendiri untuk bilang Anies sudah tidak terkait FPI. 2. Bohir FPI untuk “cek ombak” apa isu ini masih laku dan didukung Anies. 3. Lawan politik Anies,” sambungnya.
Guntur Romli menilai tidak masuk akal jika lawan pilitik Anies Baswedan membayar orang melakukan demo.
“Dari 3 kemungkinan ini, no 3 tidak masuk akal. Buat apa lawan politik Anies bikin demo-demo buang duit untuk mengatakan yang sdah faktual,” katanya.
Pemikir muda Nahdatul Ulama (NU) ini mengatakan bahwa kedekatan Anies dengan Front Pembela Islam (FPI). Pasalnya, Anies Baswedan pernah menghadiri Milad FPI serta menyambut pendiri FPI, Rizieq Shihab.
“Keterikatan Anies dengan FPI itu fakta. Dari era Pilkada DKI, Anies bolak balik ke Milad FPI, Anies nyambut Rizieq dll,” katanya.
Guntur Romli pun mempersilakan untuk membongkar siapa dalang yang membayar demonstran FPI Reborn itu.
“Kalau tidak ada berarti kemungkinan 1 & 2 yang lebih kuat. Itu cuma strategi cuci tangan orang-orang Anies soal FPI atau ada yang cek ombak ke Anies unt jualan isu FPI,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti