Rangkaian deklarasi yang muncul untuk mendukung pencalonan Anies Baswedan sebagai calon presiden diduga hanya bagian dari settingan dengan tujuan propaganda hitam.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia mengatakan bahwa dirinya yakin ada sebuah fitnah yang memang ingin dialamatkan kepada Gubernur DKI Jakarta itu melalui deklarasi dari kelompok tertentu.
Fitnah itu berkeinginan agar Anies dianggap oleh publik telah didukung oleh kelompok-kelompok yang notabene dikenal radikal. Dengan itu diharapkan timbul kebencian terhadap Anies.
Baca Juga: Waketum PKB Unggah Foto Anies-Cak Imin Jadi Pasangan Capres 2024: Bersatu untuk Ummat, Bismillah!
"Saya punya keyakinan bahwa ini adalah bagian dari fitnah politik yang mungkin dihadapkan kepada sosok Anies yang potensial sehingga memicu kekhawatiran kelompok-kelompok yang lain," kata Dedi dalam diskusi daring CrossCheck, Minggu (12/6/2022).
Dedi menilai serangan fitnah terhadap Anies itu bahkan sudah mulai berdatangan sebelum Anies masuk di gelanggang politik. Anies kerap disebut-sebut dekat dengan kelompok-kelompok garis keras.
Baca Juga: Soal Isu Bakal Dipasangkan dengan Anies di Pilpres 2024 oleh PKB, Jawaban Cak Imin Singkat Begini
"Padahal semua orang tahu, artinya lebih banyak orang tahu beliau itu jauh dari kata radikal. Ya sebut saja lah beliau rektor Paramadina. Kan tidak make sense kalau kemudian Paramadina diidentikan dengan kelompok radikal," ujar Dedi.
"Tetapi karena dalam nuansa politik di mana seteru kemudian konflik itu sengaja dimunculkan, ya terkadang isu-isu yang tidak nyambung dengan kandidat sekalipun akan tetap dipaksakan untuk dilakukan," sambung Dedi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: