Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dosa Donald Trump Terkuak, Konspirasi Maut Demi Kekuasaan Amerika

Dosa Donald Trump Terkuak, Konspirasi Maut Demi Kekuasaan Amerika Kredit Foto: Instagram/Donald Trump
Warta Ekonomi, Washington -

Dosa Donald Trump terkuak lantaran dia diketahui berada di pusat konspirasi luas untuk membatalkan hasil Pilpres 2020 yang memuncak dalam upaya kudeta.

Komite terpilih DPR  AS yang menyelidiki serangan mematikan 6 Januari 2021 di US Capitol menyebut tindakan mantan presiden Trump menimbulkan ancaman besar terhadap demokrasi Paman Sam. 

Baca Juga: Tegas! Elon Musk Bakal Cabut Larangan Donald Trump di Twitter, Tapi...

Dalam sidang yang berlangsung pada Kamis (9/6/2022) malam, Komite itu mengurai serangan yang dikatakan terburuk dalam dua abad terakhir.

Sidang itu juga menguak bukti baru yang dipaparkan  Anggota Kongres Liz Cheney, seorang Republikan Wyoming dan wakil ketua komite.

Dia mengatakan bahwa Trump mengetahui nyanyian para perusuh untuk menggantung Mike Pence yang merupakan wakil presidennya. 

“Presiden menanggapi dengan sentimen ini: “Mungkin para pendukung kita punya ide yang tepat." Mike Pence 'pantas' mendapatkannya,” beber Cheney.

Paparan Cheney mendapat dukungan Anggota Kongres Bennie Thompson, seorang Demokrat Mississippi dan ketua komite.

“Rakyat Amerika pantas mendapatkan jawaban. Jadi malam ini, dan selama beberapa minggu ke depan, kami akan mengingatkan Anda tentang kenyataan dari apa yang terjadi hari itu,” katanya.

Thompson dan Cheney memaparkan apa yang mereka gambarkan sebagai pelanggaran "tidak konstitusional" dari seorang mantan presiden.

Presentasi mereka menampilkan video yang belum pernah dilihat sebelumnya dari serangan oleh pendukung ekstremis Trump.

Mereka menyerbu US Capitol untuk mencoba menghentikan Kongres dari mengesahkan kemenangan Biden.

Panel juga menampilkan rekaman kekerasan bersama dengan kesaksian langsung dan rekaman video deposisi dari beberapa sekutu terdekat dan anggota keluarga Trump.

Mereka termasuk mantan jaksa agung William Barr, putri Donald Trump dan penasihat Gedung Putih Ivanka Trump, menantu dan penasihatnya Jared Kushner, dan ajudan dan juru bicara lama, Jason Miller.

Panel juga mendengar dari Caroline Edwards, seorang perwira polisi Capitol yang menjelaskan secara rinci bagaimana dia diserang oleh massa, 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: