Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lembaga Survei Dituding Hanya Antek Oligarki dan Berusaha Mendikte Publik

Lembaga Survei Dituding Hanya Antek Oligarki dan Berusaha Mendikte Publik Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aktivis Petisi 28, Haris Rusly Moti mempertanyakan objektivitas lembaga survei dalam menyuguhkan hasil riset opini publik terkait kontestasi politik nasional.

Ia menduga sejumlah lembaga survei hanya menjalankan survei "pesanan" dan selama ini selalu mengklaim bahwa penelitiannya bebas nilai dan kepentingan.

"Sobat, lembaga survei seperti Charta Politika, SMRC, dan lain-lain. Mereka disebut mainstream bukan karena objektivitas metodelogisnya, tapi lantaran di-back sumber dana yang melimpah, yang diduga mengalir dari oligarki untuk mendikte publik mendukung bakal capres yang didukung oligarki jahat," kata Haris Rusly dikutip dari akun Twitternya, Rabu (15/6).

Jika dugaannya tersebut benar, maka hasil survei sulit dikatakan objektif. Dengan mendikte publik, maka jajak pendapat yang seharusnya menghasilkan tokoh perwakilan mayoritas rakyat berubah menjadi kemauan oligarki.

"Mereka merusak seleksi kepemimpinan nasional berbasis gagasan, jadi berbasis popularitas palsu," kritiknya.

Kecenderungan ini sedikit berbeda dengan lembaga survei di luar negeri, sebut saja di Amerika Serikat. Di negara adi kuasa tersebut, adanya lembaga survei politik lebih banyak dijadikan sebagai lembaga think-tank pemerintah.

"Di Amerika, ada 1.984 lembaga peneliti dan pemikir dalam berbagai bidang yang bekerja memperkuat kepentingan nasional Amerika sebagai imperium. Di Indonesia menjamur lembaga survei antek oligarki," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: