Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Pemilu 2024, Politik Saling Jegal Makin Kental

Jelang Pemilu 2024, Politik Saling Jegal Makin Kental Kredit Foto: Rahmat Saepulloh

"Hal yang dapat dibaca dari perersoalan ini tak lain dan tak bukan adalah bentuk tak kasat mata dari operasi invisible hand yang ikut masuk dalam agenda kontestasi elektoral 2024," sambungnya.

Dugaan kuat ini, Lanjut Harsam, merupakan implikasi riil dari permainan di high level elite yang terus berusaha menggembosi kekuatan PBNU sebagai salah satu kekuatan hijau yang menjadi penentu suksesi elektoral.

Baca Juga: Mantan Ketum PBNU: Yang Masih Permasalahkan Pancasila, Silakan Pindah ke Afghanistan!

Artinya, banyak kelompok di luar kekuatan ini, atau bahkan dari dalam yang berharap hijau Islam dapat dibonsai atau minimal dibelah sehingga memberi ruang manuver bagi kekuatan lain mereorganisasi diri.

Intrik semacam ini cukup lazim dalam rumus taktikal politik: menusuklah ke dalam kekuatan besar dan obrak-abrik dari dalam, atau belahlah menjadi dua, tiga atau sebanyak mungkin, ketika kekuatan yang besar itu sulit untuk dilawan.

"Sinyal pembonsaian PBNU atau Islam pada umumnya memang terbilang selalu jadi target serius, terutama dari kalangan negara berkepentingan bahkan aktor-aktor nonnegara," ungkapnya.

Baca Juga: Penunjukan 2 Menteri Baru Kurang Pas untuk Evaluasi Kinerja, Pengamat: Kepentingan Politik Sesaat

Kelompok yang disebutkan terakhir ini memang bekerja di balik layar yang sukar terdeteksi. Mereka umumnya bergerak melalui apa yang disebut sebagai the power of invisible hand. Cara kerja kekuatan ini meski sulit terungkap, pengaruh dan dampaknya cukup signifikan terhadap apa yang menjadi target mereka.

"Dalam praktiknya, mereka selalu mengincar sesuatu yang dalam rumusan taktikal menjadi barometer penting penghambat atau penentu ending goals," ungkapnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: