Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Setelah Malaysia Gagal Penuhi Keinginannya, Singapura Langsung Tatap Indonesia, Siap-siap Cuan!

Setelah Malaysia Gagal Penuhi Keinginannya, Singapura Langsung Tatap Indonesia, Siap-siap Cuan! Kredit Foto: Unsplash/Zoe Schaeffer
Warta Ekonomi, Singapura -

Singapura sedang menjajaki kemungkinan sumber ayam potong dari Indonesia setelah menghadapi gangguan pasokan dari Malaysia karena larangan ekspor. Badan Pangan Singapura (SFA) tengah bekerja sama dengan pihak berwenang Indonesia.

"Untuk menjajaki akreditasi Indonesia sebagai sumber potensial impor ayam (potong)", kata badan itu dalam sebuah pernyataan, Rabu (15/6/2022), dikutip laman Straits Times.

Baca Juga: Gara-gara Malaysia, Nasib Warga Singapura Terpukul, Makanan Nasional Jadi Langka!

"Sebagai bagian dari proses akreditasi, SFA melakukan evaluasi dokumenter dan inspeksi di tempat untuk memastikan bahwa perusahaan dan peternakan di luar negeri dapat memenuhi persyaratan impor dan peraturan keamanan pangan Singapura sebelum mereka dapat mulai mengekspor ke Singapura," katanya dalam menanggapi Straits Times.

Indonesia tidak pernah menjual ayam ke Singapura, dan selama ini hanya mengekspor telur asin yang berjumlah sekitar 50.000 setiap bulan ke tetangga dekatnya.

Indonesia yang merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, memasok anak ayam umur sehari ke beberapa negara tetangga seperti Vietnam dan Myanmar, serta mengekspor ayam beku dan produk ayam olahan, seperti nugget dan sosis, ke beberapa negara lain termasuk Jepang dan Timor. -leste.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Dr Nasrullah, kepada Straits Times, Rabu, mengatakan tim SFA telah berada di Indonesia sejak Selasa (14/6/2022) untuk menilai beberapa peternakan, rumah potong hewan, fasilitas pengolahan dan aspek terkait lainnya.

"Semua tergantung hasil survei," kata Nasrullah, sambil menyinggung soal apakah Indonesia akan mengekspor ayam hidup atau ayam beku ke Singapura, berapa banyak yang bisa dipasok dan kapan ekspor akan dimulai.

"Kalau kualitas dan harga cocok (permintaan Singapura), (persediaan) bisa masuk," tambah Dr Nasrullah yang hanya menyebut satu nama itu.

Ketua Asosiasi Peternak Unggas Indonesia Achmad Dawami mengatakan tim SFA sedang melakukan pemeriksaan di daerah-daerah yang berpotensi tinggi untuk mengekspor ayam ke Singapura, seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah. Dia mengatakan bahwa beberapa perusahaan unggas terintegrasi Indonesia, yang mengoperasikan peternakan dan menjalankan operasi pengolahan, kemungkinan akan memasok ke Republik.

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia menghadapi kelebihan pasokan ayam, dengan produksi sekitar 15 persen lebih tinggi dari permintaan domestik sebelum wabah Covid-19, menurut Kementerian Perdagangan. Situasi ini diperburuk selama pandemi, dengan surplus mencapai 48 persen pada 2020, dan 36 persen pada 2021.

Negara terpadat keempat di dunia dengan lebih dari 270 juta orang akan membutuhkan 2,9 miliar ayam tahun ini. Namun dengan produksi yang diperkirakan mencapai 3,8 miliar ekor ayam, maka akan terjadi surplus sekitar 900 juta ekor, kementerian memperkirakan.

Konsumsi ayam per kapita Indonesia tahun lalu hanya mencapai 8kg, tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Malaysia (50kg), Vietnam (17kg), dan Filipina (14kg).

Baca Juga: Jarang Terjadi, Singapura Mulai Konsumsi Ayam Kampung dan Ayam Cemani Gara-gara Malaysia

Di Singapura, daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi, dengan konsumsi per kapita 36kg pada tahun 2020.

Republik mengimpor sekitar 34 persen, atau hampir 73.000 ton, pasokan ayam dari Malaysia tahun lalu, berdasarkan data SFA. Sebagian besar ayam diimpor hidup dan disembelih di rumah potong hewan di sini.

Singapura juga mengimpor ayam dari negara-negara seperti Brasil dan Amerika Serikat, tetapi sebagian besar biasanya dibekukan.

Malaysia telah melarang ekspor ayam pada 1 Juni untuk menstabilkan produksi dan harga di dalam negeri. Tetapi sekarang sebagian telah mencabut larangannya, memungkinkan produsen unggas untuk menjual ayam kampung hidup ke Singapura mulai Selasa. Ini akan melanjutkan penjualan ayam hitam mulai Sabtu.

Dawami mencatat bahwa "pilihan yang paling layak" bagi perusahaan unggas Indonesia adalah memasok ayam beku ke Singapura, yang jauh lebih kecil risikonya daripada membawa unggas hidup.

Mengenai kendala ekspor ayam hidup ke Singapura, dia mengatakan: "Biaya logistik mahal. Risiko tertinggi adalah kematian ayam selama transportasi dan bobotnya yang menyusut karena dikirim dengan kapal selama beberapa jam ke Singapura."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: